RI Diam-diam Ekspor Air ke Banyak Negara, Ini Buktinya!

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia membukukan peningkatan ekspor air pada 2024 hingga tahun ini. Didorong oleh tingginya permintaan komoditas ekspor berkode HS 2201 hingga HS 2202 itu ke sejumlah negara, khususnya negara-negara tetangga di kawasan ASEAN.

Berdasarkan catatan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank, ekspor air dan minuman tanpa alkohol itu mencapai US$ 164,21 juta pada 2024, naik 34,36% dibanding 2023 yang sebesar US$ 122,21 juta.

"Kami optimis tren pertumbuhan positif ini masih akan berlanjut pada beberapa tahun mendatang, didorong oleh permintaan yang masih kuat dari negara-negara mitra dagang," kata Senior Economist LPEI, Donda Sarah melalui keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).

Tak hanya dari sisi nilai, volume ekspor juga menunjukkan penguatan. Pada 2024 lalu, volume ekspor air mineral hingga minuman non alkohol mencapai 323,55 ribu ton, meningkat 27,95% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Filipina menjadi pasar terbesar dengan kontribusi 23,61% terhadap total ekspor air pada 2024, atau setara US$ 38,77 juta, diikuti oleh Vietnam (12,76% setara US$ 20,96 juta), Singapura (9,96% setara US$ 16,35 juta), Malaysia (8,57% setara US$ 14,08 juta) dan Timor Leste (7,23% setara US$ 11,87 juta).

Tren peningkatan ekspor air ini pun berlanjut hingga periode Januari-April 2025. Nilai ekspornya sudah mencapai US$ 77,47 juta dan volume mencapai 143,26 ribu ton atau meningkat masing-masing 73,45% yoy untuk nilai dan 71,16% yoy untuk volume.

Ekspor Air dan Minuman Tanpa Alkohor RI. (Dok. LPEI)Foto: Ekspor Air dan Minuman Tanpa Alkohor RI. (Dok. LPEI)
Ekspor Air dan Minuman Tanpa Alkohor RI. (Dok. LPEI)

Pertumbuhan ekspor kumulatif Januari-April 2025 ini utamanya juga masih didorong oleh peningkatan ekspor ke sejumlah negara mitra utama, seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Timor Leste.

Secara global, Indonesia masih berada di peringkat ke-31 dunia sebagai eksportir produk air mineral (HS 2201) dan peringkat ke-45 untuk air mineral berperisa (HS 2202).

Senior Economist LPEI, Donda Sarah mengatakan, posisi Indonesia itu masih bisa terus meningkat ke depan bila mampu menangani masalah keterbatasan penguasaan teknologi dan inovasi dari komoditas ekspor itu. Terutama supaya bisa masuk ke pasar besar seperti China maupun Jepang yang belum terjamah.

"Di tengah sejumlah tantangan berupa persaingan dengan negara eksportir lain, perubahan cepat preferensi konsumen, serta kondisi makroekonomi global yang penuh ketidakpastian, peluang untuk berinovasi dan memperluas pasar ekspor air dan minuman tanpa alkohol tetap terbuka lebar," ucap Donda.

LPEI pun menyatakan kesiapan untuk mendukung para eksportir di industri air dan minuman tanpa alkohol dalam mengembangkan kapasitas usahanya ke pasar internasional.

Hingga kini, LPEI telah memberikan pembiayaan dan pendampingan kepada berbagai perusahaan di sektor Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) dan industri makanan, baik untuk mendorong ekspor produk maupun ekspansi pabrik ke luar negeri.

"Momentum ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk menjadikan produk Indonesia-baik dari sektor air, minuman tanpa alkohol, FMCG, maupun makanan-sebagai ikon ekspor berkelas dunia," kata Donda.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Potret Hangat Prabowo Temani Erdogan di Upacara Penyambutan Kenegaraan

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |