Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana Grab Holdings Inc. untuk mengakuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Indonesia, buntu karena kendala regulasi. Hal itu diungkapkan oleh tiga sumber Reuters.
Sebelumnya, Reuters mengabarkan pada bulan Mei bahwa Grab yang terdaftar di Nasdaq ingin membeli saingannya di Indonedia, GoTo, pada kuartal kedua. Untuk itu, Grab telah menggunakan jasa penasihat untuk mengerjakan usulan akuisisi. Kesepakatan tersebut dapat menilai GoTo sekitar US$7 miliar atau Rp114,80 triliun (kurs Rp16.400/US$).
Saat ini, kedua perusahaan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan. Itu setelah pemerintah Indonesia mengusulkan beberapa persyaratan agar rencana tersebut dapat dilaksanakan, sebagaimana diungkapkan tiga sumber itu.
Dua sumber mengatakan Pemerintah Indonesia tengah mengkaji dampak potensi penggabungan ini terhadap kesejahteraan kerja dan persaingan pasar di ekonomi terbesar dan terpadat di Asia Tenggara.
Pada bulan Mei, ratusan pengemudi dan penumpang taksi daring bergabung dalam aksi protes di beberapa kota di seluruh Indonesia terkait upah rendah dan penolakan terhadap penggabungan Grab-GoTo, karena khawatir akan terciptanya monopoli yang akan menyebabkan pemutusan hubungan kerja dan kenaikan harga bagi konsumen.
Salah satu sumber mengatakan pemerintah menginginkan entitas hasil penggabungan untuk menjamin lebih banyak manfaat. Seperti biaya dan bonus yang lebih baik bagi penumpang dan pengemudi. Ia tidak ingin disebutkan namanya karena pembicaraan kesepakatan tersebut bersifat rahasia.
Grab mengatakan minggu lalu bahwa mereka tetap pada pernyataan sebelumnya bahwa mereka tidak terlibat dalam diskusi apa pun untuk potensi transaksi dengan GoTo dan belum menandatangani perjanjian definitif apa pun.
Terpisah, Grab juga memperoleh US$1,5 miliar dalam penawaran obligasi konversi, dengan menyebutkan akuisisi sebagai salah satu penggunaan modal yang dimaksudkan. GoTo, yang diperdagangkan dengan valuasi US$4,4 miliar, tetap pada keterangannya bahwa belum ada kesepakatan dengan pihak mana pun tentang potensi transaksi.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]