Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina International Shipping (PIS) terus meningkatkan kewaspadaan dan pemantauan intensif terhadap operasional kapal mereka, terutama di tengah memanasnya ketegangan geopolitik global, akibat perang yang masih berlangsung antara Iran dan Israel.
Corporate Secretary PIS Muhammad Baron menjelaskan bahwa perusahaan saat ini masih fokus memastikan keselamatan armada, khususnya terhadap kapal-kapal yang melintasi rute internasional di wilayah Arabian Gulf dan Terusan Suez.
"PIS memastikan peningkatan kewaspadaan dan pemantauan secara intensif terhadap pergerakan operasional kapal, terutama untuk kapal kapal yang beroperasi di rute internasional yang melintasi area area strategis dan dengan tingkat keamanan tertentu, termasuk di Arabian Gulf dan Terusan Suez," ungkap Baron saat ditemui di Jakarta, Jumat (20/6/2025).
Ia pun memastikan bahwa seluruh kapal milik PIS yang beroperasi di rute internasional saat ini dalam kondisi aman. Perusahaan juga telah menyiapkan sejumlah rute alternatif untuk menjamin kelangsungan rantai pasok. Adapun, beberapa alternatif tersebut antara lain yakni pelabuhan di wilayah Oman, Amerika Serikat, dan India
"PIS terus mengantisipasi dinamika regional dan berkomitmen menjaga keselamatan armada untuk memastikan kelancaran operasional dan keamanan pengangkutan energi," katanya.
Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) buka suara perihal memanasnya konflik yang terjadi antara Iran dengan Israel, khususnya berkaitan dengan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan terdapat berbagai faktor yang bisa mempengaruhi harga BBM yang dijual di dalam negeri. Diantaranya harga minyak mentah, kurs rupiah terhadap dolar AS dan juga pajak.
"Nah, setiap bulan untuk BBM non-subsidi kan memang sudah biasa mengalami penyesuaian," katanya di sela acara Kick Off Anugerah Jurnalistik Pertamina (AJP) 2025, di Jakarta, dikutip Jumat (20/6/2025).
Meski demikian, Pertamina terus mengevaluasi beberapa faktor tersebut khususnya pada akhir bulan Juni 2025 ini untuk penetapan harga BBM di bulan Juli 2025. "Jadi nanti tentu akan kita evaluasi melihat pergerakan di akhir bulan ini, nanti per tanggal 1 seperti biasa akan ada penyesuaian untuk yang non-subsidi," tambahnya.
Namun yang pasti, Pertamina selalu meningkatkan kewaspadaan dengan terus memantau perkembangan konflik kedua negara itu. Secara berkala, Pertamina melakukan monitoring terhadap kapal-kapal pengangkut minyak yang dioperasikan oleh perusahaan saat melewati kedua wilayah tersebut.
"Khususnya yang masuk minyak mentah ke Indonesia kami sudah memantau melalui Pertamina International Shipping seluruh kapal-kapal khususnya yang berlayar di rute internasional saat ini masih dalam kondisi aman," jelasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Cara PIS Perkuat Daya Saing Pelaut Indonesia