Emas dan Minyak Makin Jaya, Iran Tolak Negosiasi dengan Amerika

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menyatakan bahwa negaranya tidak akan terlibat dalam negosiasi apapun dengan Amerika Serikat (AS). Apalagi selama serangan Israel terhadap Iran belum dihentikan.

"Amerika telah berulang kali mengirim pesan yang menyerukan perundingan secara serius. Namun, kami telah menegaskan bahwa selama agresi tidak berhenti, tidak akan ada tempat bagi diplomasi dan dialog," tegas Araghchi dalam wawancara dengan televisi pemerintah Iran pada Jumat (20/6/2025).

Pernyataan tersebut datang menjelang kunjungan Araghchi ke Jenewa, Swiss. Ia dijadwalkan bertemu dengan sejumlah diplomat Eropa untuk membahas perkembangan konflik yang memanas di Timur Tengah.

Ketegangan antara Israel dan Iran meningkat tajam sejak pertengahan Juni 2025, ketika Iran meluncurkan rudal balistik ke wilayah Israel sebagai balasan atas serangan udara yang menargetkan fasilitas nuklir dan militer Iran. Tak lama, beberapa rudal Iran dilaporkan menembus sistem pertahanan Iron Dome dan menghantam fasilitas sipil, termasuk rumah sakit di Beersheba, memicu kecaman internasional.

Israel merespons dengan serangan udara besar-besaran terhadap situs-situs strategis Iran, termasuk kompleks nuklir di Natanz dan Arak. Kedua negara saling menuding satu sama lain sebagai pemicu eskalasi, sementara kekhawatiran global atas potensi perang regional yang lebih luas terus meningkat.

Sementara itu, AS secara aktif terlibat dalam upaya deeskalasi, namun juga mempertimbangkan opsi militer jika konflik meluas. Negara-negara besar seperti Rusia, China, dan anggota Uni Eropa mendorong penyelesaian damai dan menyerukan penghentian kekerasan segera.

"Berdasarkan fakta bahwa ada kemungkinan besar negosiasi yang mungkin terjadi atau tidak dengan Iran dalam waktu dekat, kami akan membuat keputusan apakah akan terlibat atau tidak dalam dua minggu ke depan," kata Presiden Donald Trump melalui Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt, Kamis.

Kamis, harga emas dunia menguat tipis ditopang meningkatnya ketegangan geopolitik hingga pelemahan yang terjadi pada dolar AS. Pada perdagangan kemarin harga emas dunia naik tipis 0,11% di level US$3.372,28 per troy ons.

Kenaikan ini menjadi kabar baik setelah harganya hancur 0,58% pada Rabu kemarin. Pada perdagangan hari ini hingga pukul 06.22 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,14% di posisi US$3.367,68 per troy ons.

Harga minyak sendiri naik sekitar US$10 dalam seminggu terakhir karena eskalasi konflik di Timur Tengah menjadi US$70 per barel dari pekan lalu US$60. Analis mengatakan potensi kenaikan akan terus terbuka, dengan prediksi menembus US$120-US$140.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Trump Lempar 'Bom' Baru ke Iran

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |