Fordo, Benteng Nuklir dan Pengetahuan Iran Diincar Bom Monster Amerika

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Fasilitas nuklir Iran, Fordo, tak hanya sulit dijangkau tapi juga hampir mustahil dihancurkan. Namun, Iran kini menghadapi kemungkinan fasilitas nuklir terpentingnya akan dihantam bom Amerika Serikat (AS) seberat 30.000 pon.

Tak semua perang dimulai dengan ledakan. Kadang, ia tumbuh dari ruang bawah tanah, lebih sunyi dari suara rudal, tapi lebih menakutkan: reaktor nuklir yang tersembunyi ratusan meter di bawah gunung, dikepung beton dan keheningan.

Inilah wajah Fordo, fasilitas nuklir Iran yang tak hanya sulit dijangkau, tapi juga hampir mustahil dihancurkan, kecuali oleh satu senjata: GBU-57, bom penghancur bunker seberat 13 ton milik Amerika Serikat.

Situasi di Timur Tengah kini semakin panas setelah serangan mendadak Israel ke sejumlah instalasi militer dan nuklir Iran pada Jumat (13/6/2025).

Di tengah kecamuk itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dikabarkan mempertimbangkan pilihan ekstrem: melancarkan serangan langsung ke fasilitas nuklir Iran, termasuk Fordo, yang diyakini sebagai jantung tersembunyi program nuklir Teheran.

Gambar citra menunjukkan fasilitas nuklir Fordo setelah serangan udara Israel di Iran. (Maxar Technologies/Handout via REUTERS)Foto: via REUTERS/Maxar Technologies
Gambar citra menunjukkan fasilitas nuklir Fordo setelah serangan udara Israel di Iran. (Maxar Technologies/Handout via REUTERS)

Fordo bukan fasilitas biasa. Ia dibangun 300 kaki di bawah gunung, dilapisi beton berlapis-lapis, dan hanya dapat dijangkau oleh satu jenis senjata di dunia: GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP).

Bom ini hanya bisa dibawa oleh B-2 Spirit, pesawat pembom siluman generasi lanjutan yang hanya dimiliki oleh AS. Tak satu negara pun, termasuk Israel, punya akses ke kombinasi maut ini.

Fasilitas Nuklir IranFoto: Anadolu Agency
Fasilitas Nuklir Iran

Namun menghantam Fordo tak cukup dengan satu bom, menurut pakar militer David Des Roches dari National Defense University AS kepada CNBC International.

"Anda butuh menjatuhkan dua bom pada lokasi yang sama, dan kemungkinan harus beberapa kali," ujarnya. Bahkan setelah itu, tak ada jaminan seluruh fasilitas lumpuh. Untuk benar-benar menghancurkannya, pasukan darat mungkin perlu dikerahkan untuk menanam bahan peledak dari dalam.

Inilah sebabnya Israel terus mendorong keterlibatan AS dalam konflik ini-bukan hanya dalam pertahanan, tetapi juga ofensif. Pasalnya, serangan udara saja tidak cukup.

Skenario terburuk bahkan melibatkan pendudukan jangka pendek untuk menonaktifkan Fordow dari dalam, lalu mengumpulkan intelijen dan menghancurkannya total.

Israel mengonfirmasi telah melancarkan serangan militer besar-besaran ke sejumlah target strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pusat produksi rudal. (AFP/-)Foto: Israel mengonfirmasi telah melancarkan serangan militer besar-besaran ke sejumlah target strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pusat produksi rudal. (AFP/-)
Israel mengonfirmasi telah melancarkan serangan militer besar-besaran ke sejumlah target strategis di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan pusat produksi rudal. (AFP/-)

Tapi risiko eskalasi jauh lebih luas. Jika AS menyerang, Iran diyakini akan membalas dengan serangan ke aset Amerika di kawasan, termasuk pangkalan militer dan kedutaan di Irak.

"Iran sudah memberi sinyal siap menyerang pangkalan AS jika tanah mereka diserang," kata Gregory Brew, analis senior dari Eurasia Group. dikutip dari CNBC International.

Trump telah menegaskan bahwa setiap serangan ke personel AS akan dibalas secara brutal, yang artinya AS bisa terseret lebih dalam ke konflik besar yang berkepanjangan.

Serangan dengan bom bunker buster memang tidak akan menciptakan kerusakan luas, tapi dampak psikologisnya sangat besar, apalagi jika menyasar pusat simbolik program nuklir Iran.

"Tapi membombardir Fordo tidak akan menghapus ilmu dan teknologi yang sudah Iran miliki. Kalaupun berhasil, AS tetap tak bisa mengebom pengetahuan." ujar Ali Vaez dari Crisis Group kepada CNBC International. 

Kini pertanyaan terbesar adalah: apakah serangan hanya akan terbatas pada fasilitas nuklir, atau berkembang ke upaya menjatuhkan rezim? Israel jelas mendorong opsi kedua, untuk memastikan Iran tak lagi punya kemampuan merancang senjata nuklir-bukan hanya untuk saat ini, tapi dalam jangka panjang.

Keputusan dari Gedung Putih dalam beberapa hari ke depan akan menjadi titik balik. Bukan hanya bagi masa depan program nuklir Iran, tetapi juga bagi stabilitas kawasan, kredibilitas diplomasi global, dan mungkin, kelanjutan rezim Teheran itu sendiri.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(emb/emb)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |