Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia (Persero) Tbk (INCO) membuktikan bahwa pengoperasian aktivitas bisnis tambangnya dilakukan dengan berdasarkan pada tanggung jawab lingkungan dan sosial.
Plt Presiden Direktur Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, Vale secara suka rela untuk dilakukan audit sosial dan lingkungan, serta turut melibatkan komunitas dan masyarakat.
Pria yang akrab disapa Anto mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang berupaya untuk mendapatkan sertifikasi dari Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA), sebuah lembaga independen global yang melakukan penilaian tanggung jawab sosial dan lingkungan di sektor pertambangan.
Menurutnya, sertifikasi IRMA 50 menjadi salah satu standardisasi yang paling ketat dan sulit diperoleh. Hal itu dapat menjadi bukti bahwa perseroan berkomitmen dalam melaksanakan tanggung jawab lingkungan yang berkelanjutan.
"Kami berusaha mendapatkan sertifikasi IRMA 50. Jadi seperti mungkin banyak orang ketahui, IRMA 50 itu adalah salah satu sertifikasi yang paling strict, yang paling ketat, yang paling susah untuk kemudian didapatkan," ucapnya di Sorowako, Sulawesi Selatan, dikutip Jumat (20/6/2025).
Dalam proses audit IRMA 50 tersebut akan dibuka untuk umum agar diberikan masukan khusus terkait pemenuhan standar kadar tertentu.
"Kemudian ada masukan-masukan khusus apakah memang benar praktik-praktik di PT Vale itu memenuhi kadar-kadar tertentu atau bahkan melebihi beyond compliance, mereka akan merilis ke pabrik. Mereka membuka diri untuk di-challenge, kemudian akan ada proses, challenge-challenge atau masukan-masukan tersebut diklarifikasi, kemudian dicek lagi di lapangan apakah benar," jelasnya.
Selain itu, Vale Indonesia juga melibatkan komunitas lingkungan seperti NGO dan kelompok masyarakat untuk memastikan bahwa dalam praktiknya INCO memang terbukti melaksanakan bisnis berkelanjutan.
Sebagai informasi, Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) adalah program jaminan sukarela yang diakui secara internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja operasi pertambangan.
IRMA merupakan lembaga yang melakukan penilaian independen untuk pertambangan yang lebih bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Saat ini sebanyak 101 perusahaan tambang di 36 negara telah terlibat dalam proses audit IRMA, berbasis praktik pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Standar penilaian IRMA terdiri dari empat pilar utama, yang terbagi dalam 26 bab dan didetailkan ke dalam lebih dari 400 indikator, termasuk hak asasi manusia, kualitas udara dan air, kesehatan dan keselamatan kerja, keamanan finansial, serta kontribusi dan investasi masyarakat.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan China, 2 Perusahaan Ini Pencetus Hilirisasi Nikel di RI