Cobaan Belum Berakhir, IHSG Pagi Ini Turun 0,6%

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren koreksi pagi ini, Jumat (20/6/2025). Indeks dibuka di level 6.948 dengan level tertinggi di 6.954 dan level terendah di level 6.948.

Pada pembukaan sesi I, IHSG dibuka di level 6.951, turun 0,25% atau 17,4 poin. Pada menit berikutnya IHSG terperosok semakin dalam dengan penurunan 0,6%.

Sebanyak 113 saham turun, 133 naik, dan 271 saham tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 202,6 miliar yang melibatkan 248,6 miliar saham dalam 21.827 kali transaksi.

Hal ini mengiktuti pergerakan pasar keuangan Tanah Air pada perdagangan kemarin yang ambruk berjamaah. IHSG dan rupiah mengalami pelemahan yang sangat tajam. IHSG harus kembali ke level psikologis 6.900, sementara rupiah harus berada di level psikologis Rp16.300/US$.

Mengingat hari ini adalah hari terakhir perdagangan pasar keuangan Tanah Air, diperkirakan IHSG & rupiah masih berpeluang untuk aksi taking profit ditengah ketidakpastian global yang masih tinggi akibat dinamika negosiasi tarif resiprokal AS serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah, hal ini memperlambat pertumbuhan ekonomi global ke depannya.

Perdagangan hari ini menjadi hari terakhir pasar keuangan Tanah Air yang diperkirakan akan rentan terhadap aksi koreksi. Perang Timur Tengah yang semakin meluas bahkan Trump kini mempertimbangkan untuk menyerang Iran, hal ini dapat mendukung peningkatan permintaan safe have sehingga aset beresiko seperti saham pun akan mulai ditinggalkan sehingga memicu kembalinya koreksi pasar saham.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengirimkan sinyal-sinyal terkait kemungkinan partisipasi Washington untuk ikut menyerang Iran. Hal ini terjadi di saat sekutu AS paling strategis di Timur Tengah, Israel, melancarkan serangan ke Negeri Para Mullah.

Berbicara kepada wartawan di luar Gedung Putih, Kamis (18/6/2025), Trump masih menolak mengatakan apakah ia telah membuat keputusan apa pun tentang apakah akan bergabung dengan kampanye Israel. Ia bahkan meninggalkan para wartawan dengan membuat pernyataan yang menimbulkan sejumlah kebingungan.

"Saya mungkin melakukannya. Saya mungkin tidak melakukannya. Maksud saya, tidak seorang pun tahu apa yang akan saya lakukan," katanya dikutip Reuters.

Sebagaimana diketahui, eskalasi antara Iran dan Israel terus membara. Konflik ini dimulai saat Israel menyerang Iran Jumat lalu, dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan motifnya adalah untuk melumpuhkan program nuklir Iran, yang diyakini dikembangkan untuk membuat senjata pemusnah massal.

Namun klaim ini ditolak Iran, yang menyebutkan program tersebut dikembangkan untuk tujuan sipil. Tehran juga telah melontarkan sejumlah serangan balasan yang mengenai beberapa titik di Tel Aviv dan Haifa.

Sejauh ini, sejumlah pihak berupaya untuk menekan satu sama lain untuk berhenti melancarkan serangan. Trump, yang merupakan sekutu Israel menyebutkan bahwa konflik ini akan berakhir bila pembicaraan nuklir antara Tehran dan Washington dapat mencapai konsensus.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Momen Dasco dan Anggota DPR Datangi BEI Saat IHSG Bergejolak

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |