Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi-lagi terkoreksi, ini membuat peluang untuk serok saham murah kembali lagi.
Pada akhir perdagangan sesi I hari ini, Jumat (20/6/2025), IHSG turun 0,72% sejak pembukaan ke posisi 6.918,24.
Jika hari ini berakhir merah lagi, IHSG akan menandai koreksi dalam sepekan hingga 3,46%. Ini merupakan penyusutan terbesar setelah reli yang cepat pada sepanjang Mei lalu.
Tekanan terhadap IHSG terjadi lebih banyak dari ketidakpastian eksternal akibat ketegangan geopolitik Timur Tengah yang memanas dan suku bunga the Fed bertahan tinggi lebih lama.
Sementara itu, dari dalam negeri pelaku pasar juga mengantisipasi musim libur panjang anak sekolah, apalagi IHSG sudah reli lebih dari 6% pada Mei membuat pelaku pasar melakukan aksi profit taking terlebih dahulu.
Hal itu akhirnya memicu indeks bursa saham RI ini koreksi lebih lanjut, ditambah pada closing hari ini akan ada cut off untuk perubahan rebalancing salah satu indeks global, yaitu FTSE.
Meski begitu, dalam jangka panjang masih ada sejumlah saham menarik untuk dilirik sebagai investasi lantaran valuasinya kembali murah dan memiliki prospek menarik karena pada paruh kedua tahun ini akan mendapat keuntungan dari prospek penurunan suku bunga yang berlanjut.
Berikut kami mengumpulkan 10 saham valuasi murah yang masuk konstituen IDX30 :
Dari data di atas terlihat bahwa 10 saham masih dihargai murah berdasarkan nilai Price to Book Value (PBV) berada di bawah rata-rata PBV selama lima tahun terakhir.
Meski begitu, menilai valuasi murah bukan satunya-satunya patokan untuk beli saham. Agar keputusan investasi lebih bijak, perlu dipertimbangkan kondisi fundamental, yang meliputi prospek pertumbuhan kinerja keuangan sampai bisnisnya, serta analisis teknikal guna mendapat posisiharga beli yang lebih mengoptimalkan return.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.(tsn/tsn)