Arab Makin Membara, 7 Fakta Baru Perang Israel-Iran

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel dan Iran kembali saling tembak pada hari Jumat (20/6/2025). Setidaknya, perang kedua negara sudah terjadi selama seminggu.

Hal ini membuat situasi tak kondusif makin jadi di Arab. Lalu bagaimana perkembangan terbarunya?

Berikut rangkuman CNBC Indonesia, dikutip dari sejumlah sumber:

1.Eropa Bertemu Iran

Para diplomat tinggi Eropa bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Jenewa hari ini. Pertemuan ini dilakukan untuk membahas program nuklir Iran, di tengah peperangan dengan Israel.

"Saya telah menerima beberapa panggilan telepon yang meyakinkan saya bahwa rezim Zionis tidak akan menargetkan Araghchi dalam perjalanan ke Jenewa," kata penasihatnya Mohammad Reza Ranjbaran pada X.

Sebelumnya, para menteri luar negeri dari Prancis, Jerman, Inggris, dan Uni Eropa (UE) mendesak de-eskalasi. Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy mengatakan dua minggu ke depan adalah "jendela untuk mencapai solusi diplomatik".

2.Sidang PBB

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bersidang pada hari Jumat untuk sesi kedua mengenai konflik Israel dan Iran. Hal ini dilakukan atas permintaan Iran dengan dukungan dari Rusia, China, dan Pakistan.

Seorang diplomat mengatakan ini kepada AFP. Belum ada komentar dari Israel maupun AS soal ini.

3.Serangan Semalaman

Militer Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka menyerang puluhan target di Teheran semalam. Dalam laporan lebih rinci mereka menyebut menargetkan pusat untuk penelitian dan pengembangan proyek senjata nuklir Iran.

Sementara itu, pasukan Pengawal Revolusi Iran (IRGC) melakukan serangan Kamis malam. Ia mengatakan lebih dari 100 pesawat nirawak (drone) "tempur dan bunuh diri" diluncurkan ke Israel pada hari Kamis.

4.Trump Akan Putuskan Ikut Perang atau Tidak

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa ia akan memutuskan apakah akan bergabung dengan serangan Israel terhadap Iran atau tidak, dalam dua minggu ke depan. Meski begitu, ia berujar masih ada peluang "yang besar" untuk negosiasi guna mengakhiri konflik.

The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa Trump memberi tahu para pembantunya bahwa ia menyetujui rencana serangan. Tetapi menunda untuk melihat apakah Iran akan menghentikan program nuklirnya.

Rusia, sekutu Iran, mengatakan bahwa setiap tindakan militer AS akan menjadi langkah yang sangat berbahaya. Sementara kelompok pro-Iran di Irak mengancam akan melakukan serangan balasan.

Di sisi lain, puluhan pesawat militer AS tidak lagi terlihat di pangkalan AS di Qatar pada hari Kamis. Ini berdasarkan citra satelit dan disebut sebagai langkah yang mungkin untuk melindungi personil AS dari potensi serangan Iran.

5.Kepala Intelijen Iran

Iran menunjuk kepala intelijen baru di IRGC pada hari Kamis. Hal ini dilaporkan kantor berita resmi IRNA setelah pendahulunya tewas dalam serangan Israel minggu lalu.

"Mayor Jenderal Mohammad Pakpour, komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, menunjuk Brigadir Jenderal Majid Khadami sebagai kepala baru divisi intelijennya," kata laman itu.

Khadami menggantikan Mohammed Kazemi, yang tewas pada hari Minggu bersama dua perwira Garda Revolusi lainnya, Hassan Mohaghegh dan Mohsen Bagheri. Keduanya tewas dalam serangan Israel.

Sementara itu,Ali Shamkhani, penasihat pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, berada dalam kondisi stabil. TV pemerintah melaporkan Jumat, setelah ia disebut terluka parah minggu lalu karena serangan Israel.

6.Jumlah Korban

Perang Israel dan Iran terus memakan korban jiwa warga sipil. Jenazah seorang wanita ditemukan Kamis dari sebuah gedung yang dihantam rudal Iran empat hari sebelumnya, di Israel, sehingga membuat jumlah korban tewas secara keseluruhan menjadi 25 orang.

Iran mengatakan pada Minggu bahwa serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 224 orang, termasuk komandan militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil. Pihak berwenang belum mengeluarkan jumlah korban terbaru sejak saat itu.

7.Penangkapan dan Pemadaman Listrik 

Polisi Iran mengumumkan penangkapan terhadap 24 orang yang dituduh memata-matai Israel, Kamis. Pihak berwenang di Israel dan Iran telah mengumumkan penangkapan atas tuduhan spionase dan tuduhan lainnya sejak perang dimulai pada hari Jumat.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Iran Human Rights yang berbasis di Norwegia mengatakan sedikitnya 223 orang telah ditangkap di seluruh negeri atas tuduhan terkait kolaborasi dengan Israel. Lembaga itu juga memperingatkan bahwa angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

"Iran memberlakukan pemadaman internet secara nasional pada hari Kamis, pemadaman listrik paling luas sejak protes antipemerintah yang meluas pada tahun 2019," kata pengawas internet NetBlocks.

"Pemadaman tersebut berdampak pada kemampuan publik untuk tetap terhubung pada saat komunikasi sangat penting", tulis NetBlocks di X lagi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Detik-Detik Pesawat Santai Lewat Langit saat Iran-Israel Saling Serang

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |