Rudal Iran Hancurkan Pusat Sains Nomor 1 Israel, Ilmuwan Berduka

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada akhir pekan lalu, rudal Iran berhasil menyerang Weizmann Institute di Israel. Universitas tersebut merupakan pusat sains nomor satu di Israel yang temuan-temuannya sudah mendunia.

Gedung yang mewadahi beragam laboratorium raksasa tersebut runtuh seketika. Hasil kerja para ilmuwan selama belasan tahun langsung lenyap tak bersisa.

Weizmann Institute didirikan pada tahun 1934 oleh presiden pertama Israel dan ilmuwan terkemuka, Chaim Weizmann. Institut tersebut dirancang sebagai lembaga penelitian multidisiplin terkemuka di dunia dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan sains.

Iran diyakini sengaja menargetkan Weizmann Institute sebagai respons terhadap Israel yang membunuh beberapa ilmuwan nuklir dalam upaya mencegah Teheran mengembangkan bom nuklir.

Sekitar 45 laboratorium di Weizmann Institute hancur. Salah satunya laboratorium milik Profesor Elad Tzahor yang penelitiannya berfokus pada biologi jantung.

Seorang akademisi senior dari Weizmann yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita ekonomi Calcalist bahwa perkiraan biaya pembangunan fasilitas laboratorium kosong sekitar US$50 juta (Rp820 miliar). Untuk melengkapi isinya dengan beragam peralatan bisa menelan biaya tambahan US$50 juta.

"Ini adalah medan perang. Semua yang ada di lembaga kami yang indah itu tertutup kaca dan potongan logam," kata Tzahor, dikutip dari Times of Israel, Jumat (20/6/2025).

Tzahor sudah bekerja di laboratoriumnya selama 22 tahun. Berbagai sampel ilmiah, termasuk ribuan jaringan jantung hewan dan manusia, sampel DNA dan RNA, serta beragam proses penelitian yang berlangsung di laboratorium tersebut hilang tanpa jejak.

Banyak para mahasiswa dan ilmuwan yang berupaya menyelamatkan puing-puing penelitian mereka setelah serangan Iran. Pakar biologi Jacob Hanna yang berada di luar negeri mengatakan kepada jurnal Nature bahwa mahasiswa-mahasiswanya di Weizmann Institute berupaya menyelamatkan ratusan tikus beku dan jaringan sel manusia.

Bukan cuma laboratorium individu yang hancur. Berbagai peralatan yang ditawarkan Weizmann Institute untuk dipakai bersama juga rusak dan hilang.

"Weizmann dibangun sedemikian rupa sehingga kami memiliki banyak layanan pendukung, mesin yang sangat mahal dan sangat canggih yang biasanya tidak dapat dibeli sendiri oleh satu laboratorium," kata Dr. Tslil Ast.

"Banyak ilmuwan dan laboratorium mengandalkan peralatan ini untuk penelitian mereka. Layanan tersebut, atau setidaknya sebagian darinya, sangat terdampak," kata dia.

Lebih lanjut, Ast mengatakan kehancuran Weizmann Institute akan berdampak pada kemampuan laboratorium-laboratorium lain dalam melanjutkan penelitian mereka.

Pusat Penelitian Militer

Seperti universitas lain di Israel, Weizmann memiliki hubungan dengan industri militer.

Pada Juni 2023, misalnya, klub Weizmann AMOTech menyelenggarakan acara tentang riset dan pengembangan di industri pertahanan di Israel. AMOTech merupakan sebuah inisiatif yang dipimpin oleh mahasiswa dan peneliti untuk menghubungkan fisikawan di dunia akademis dan industri.

Pada Oktober 2024, Weizmann mengumumkan kolaborasi dengan perusahaan teknologi militer Elbit untuk mengembangkan material terinspirasi biologi yang inovatif untuk aplikasi pertahanan.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |