Timteng Makin Ngeri, Israel Ancam Khamenei: Tak Boleh Dibiarkan Hidup

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan antara Israel dan Iran semakin memuncak. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, secara terbuka menyerukan agar Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei "tidak boleh lagi dibiarkan hidup".

Ini menyusul serangan rudal Iran yang menghantam Rumah Sakit Soroka di Beersheba dan melukai 40 orang, Kamis. Sebelumnya, laporan memang menyebut Israel telah mempertimbangkan serangan langsung terhadap Khamenei namun rencana itu ditentang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

"Khamenei secara terbuka menyatakan bahwa ia ingin Israel dihancurkan. Ia pribadi memerintahkan penembakan ke rumah sakit. Orang seperti itu tidak boleh lagi dibiarkan hidup," kata Gallant kepada wartawan di Holon, dikutip AFP Jumat (20/6/2025).

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu enggan membenarkan atau membantah rencana membunuh Khamenei. Namun ia mengisyaratkan bahwa pembunuhan terhadap ulama berusia 86 tahun itu bisa menjadi titik balik konflik.

"Saya telah menjelaskan bahwa tidak seorang pun kebal," kata Netanyahu saat mengunjungi Beersheba.

"Namun dalam perang, saya percaya seseorang harus memilih kata-kata dengan hati-hati dan bertindak dengan tepat," jelasnya.

Netanyahu menegaskan bahwa operasi militer Israel ditujukan untuk menggagalkan ambisi nuklir Iran. Sejak serangan pada Jumat lalu, Israel mengklaim telah menghantam ratusan target strategis, termasuk ilmuwan nuklir dan pangkalan militer Iran.

Di sisi lain, Presiden Trump melalui media sosial menyatakan bahwa AS mengetahui lokasi Khamenei namun "tidak akan membunuhnya untuk saat ini". Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan keputusan AS untuk terlibat langsung dalam konflik akan diambil dalam dua minggu ke depan, bergantung pada peluang negosiasi dengan Iran.

Perubahan Rezim Menyebabkan Kekacauan

Presiden Prancis Emmanuel Macron memperingatkan bahwa upaya perubahan rezim melalui kekuatan militer dapat menyebabkan "kekacauan". China dan Rusia juga mendesak Israel untuk menghentikan agresinya.

Perlu diketahui Israel menyerang Iran karena pengembangan nuklir yang dilakukan Teheran. Namun, Iran sendiri membantah tuduhan tengah mengembangkan senjata nuklir.

Laporan terakhir mengatakan uranium telah diperkaya hingga 60% di Iran. Angka ini masih di bawah ambang batas 90% untuk membuat hulu ledak nuklir.

Sebaliknya, Israel tetap ambigu soal kepemilikan nuklirnya. Meski laporan SIPRI menyebut negara itu memiliki sekitar 90 hulu ledak nuklir.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Khamenei Ngamuk! Sebut Pertempuran Baru Dimulai, Rudal Fatah Meluncur

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |