Pasar Gembrong Sepi Gelap Bak Kuburan, Pembeli Kabur-Toko Banyak Tutup

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi Pasar Gembrong di Jakarta Timur makin mengkhawatirkan. Padahal dahulu, pasar ini menjadi salah satu sentra mainan anak terbesar di Jakarta.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di pasar tersebut pada Jumat (20/6/2025), kondisinya sangat sepi. Bahkan pembeli yang datang bisa dihitung jari. Kondisi ini diketahui sudah terjadi sejak pandemi Covid-19 dan juga sejak adanya relokasi akibat pembangunan ramp Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Semenjak saat itu, menurut pandangan dari beberapa pedagang yang masih bertahan, pedagang lainnya berpindah secara terpencar, ada yang sudah berpindah ke Pasar Gembrong Baru, ada yang bertahan berjualan di tepi jalan, ada yang juga berpindah ke tempat lain. Padahal sebelum Covid-19, Pasar Gembrong masih cukup ramai. Namun setelah adanya gempuran toko online dan Covid-19, kini para pedagang mainan dan pedagang lainnya nasibnya dipertaruhkan.

Dari luar pasar, tampak kondisinya memprihatinkan. Begitu juga para pedagang yang berada di tepi jalan dekat pasar, hanya sedikit pembeli yang berkunjung. Ketika masuk ke dalam pasar, suasana gelap mulai terlihat. Namun masih ada cahaya yang nampak meski samar-samar. Kemudian masuk lebih dalam, cahaya mulai gelap dan ruko-ruko yang tutup mulai banyak terlihat.

Para pedagang ada yang hanya berdiam diri sembari memainkan handphone. Ada juga yang sembari mengobrol dan bahkan juga ada yang berdiam diri. Meski begitu, masih ada beberapa pedagang yang tengah merapikan mainan atau barang dagangan lainnya.

Puji, salah satu pedagang yang menjual mainan di pasar tersebut kini harus mencari cara untuk mendapatkan penghasilan, karena sudah sangat sepi pembeli.

"Pembeli sepi, bingung mau bagaimana lagi, semenjak Covid kondisinya begini, jualan ancur-ancuran," kata Puji saat ditemui wartawan CNBC Indonesia, Jumat (20/6/2025).

Kondisi Pasar Gembrong di Jakarta Timur sepi pembeli, Jumat (20/6/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)Foto: Kondisi Pasar Gembrong di Jakarta Timur sepi pembeli, Jumat (20/6/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Kondisi Pasar Gembrong di Jakarta Timur sepi pembeli, Jumat (20/6/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)

Dengan nada yang sedih, Puji pun menuturkan bahwa Ia kini hanya berharap ada pelanggan yang datang.

"Mau laku berapapun pun sudah bersyukur banget, sudah makin susah intinya," ujar Puji.

Ketika ditanya alasan mengapa masih bertahan, Puji menjawab karena alasan tuntutan kehidupan, di mana jika Ia pindah, maka belum tentu kehidupannya lebih baik.

"Ya masih bertahan juga karena tuntutan hidup, mau bagaimana lagi, kalau pindah, kemana dan belum tentu nasibnya lebih baik," ujarnya.

Senada dengan Puji, Solihin, pedagang alat tulis di pasar tersebut juga mengungkapkan kondisinya sudah mengkhawatirkan sejak pandemi.

"Sejak Covid ya begini mas kondisinya, ada pelanggan ya bersyukur banget," kata Solihin.

Selain karena pandemi Covid-19, sepinya pelanggan juga disebabkan karena makin eksisnya toko online dan daya beli masyarakat yang juga melemah.

"Toko online pun juga ngaruh, sudah begini, ditimpa daya beli yang lesu, alhasil kami tidak bisa perkirakan nanti saat libur anak sekolah bisa ramai atau tidak pembelinya," ungkap Solihin.


(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: PBB Rumah & Rusun di Jakarta Gratis, Ini Syaratnya!

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |