Selat Hormuz Mau Ditutup, Pemerintah RI Akhirnya Buka Suara

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara, perihal kemungkinan ditutupnya Selat Hormuz. Selat ini merupakan jalur pelayaran strategis utama untuk perdagangan minyak dunia.

Rencana penutupan Selat Hormuz menyusul konflik yang semakin panas antara Iran dan Israel yang juga melibatkan Amerika Serikat (AS). Adapun, minyak yang dikirim melalui selat ini setara dengan 20% pasokan minyak global.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tri Winarno mengatakan pihaknya masih memantau wacana penutupan Selat Hormuz oleh Iran. Mengingat, hingga saat ini belum ada keputusan resmi yang diambil.

"Kalau misalnya itu kan ada beberapa dampak atau potensi ya. Maksudnya masih potensi," kata Tri ditemui di Kementerian ESDM dikutip Selasa (24/6/2025).

Lebih lanjut, Tri mengakui bahwa sebagian besar impor minyak mentah RI berasal dari Arab dan melewati Selat tersebut. Namun, hingga kini ia memastikan belum ada rencana untuk mengalihkan impor minyak dari negara tersebut imbas konflik yang makin memanas.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengungkapkan telah menyiapkan sejumlah rute alternatif untuk menjamin kelangsungan rantai pasok minyak mentah. Hal tersebut menyusul memanasnya ketegangan geopolitik global, seiring keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik antara Iran dengan Israel.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa apabila selat Hormuz terganggu, pihaknya akan mengalihkan sejumlah rute alternatif antara lain melalui Oman dan India.

"Pertamina telah mengantisipasi hal tersebut dengan mengamankan kapal kita, mengalihkan rute kapal ke jalur aman antara lain melalui Oman dan India untuk menjaga keberlangsungan rantai pasok," kata Fadjar dalam keterangan tertulis, Senin (23/6/2025).

Menurut Fadjar penutupan Selat Hormuz oleh Iran akan berdampak serius pada distribusi minyak mentah global. Pasalnya, minyak yang dikirim melalui selat ini, setara dengan 20% pasokan minyak global.

"Jika nanti ada penutupan selat Hormuz, di mana 20% pelayaran minyak mentah global melalui selat tersebut tentu sedikit banyak akan berdampak pada distribusi minyak mentah dunia," katanya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Iran Siap Tutup Selat Hormuz, Pasokan Minyak Global Terancam

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |