IHSG Langsung Rebound: Efek Damai Semu Israel-Iran?

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound setelah Trump mengumumkan gencatan senjata Israel-Iran.

Pada perdagangan Selasa pagi ini (24/6/2025) sampai pukul 10.45 WIB, IHSG menguat kencang 1,69% ke posisi 6.901,40.

Secara teknikal posisi ini juga sudah menutup gap down yang terjadi pada kemarin di level 6875. Jika penguatan IHSG hari ini tetap bertahan di atas level ini, penguatan bisa berlanjut ke level 7000 sebagai resistance selanjutnya yang merupakan neck line dari pattern double top yang sempat terbentuk sebelumnya.

Namun, tetap diantisipasi jika kekuatan hari ini menyusut, potensi koreksi lanjutan juga bisa terjadi sampai ke support di level 6700.

Teknikal IHSGFoto: Tradingview
Teknikal IHSG

Penguatan yang terjadi pada hari ini menunjukkan pemulihan setelah kabar gencatan senjata, sebelumnya IHSG terguncang perang Israel-Iran yang memanas, bahkan sempat diperkeruh Amerika Serikat (AS) yang ikut menyerang Iran.

Sebagai catatan, sejak perang Israel-Iran memanas pada 13 Juni 2025 sampai kemarin Senin (23/6/2025) IHSG sudah terkontraksi sekitar 6,20%, kemudian hari ini mulai rebound kencang dan memulihkan sebagian koreksi tersebut.

Konflik geopolitik memang dalam lima tahun terakhir masih menjadi masalah global yang belum selesai sampai saat ini, mulai dari Rusia-Ukraina, Israel saling serang dengan kelompok Hammas, dan meluas sampai Iran.

Namun, dari semua itu, IHSG berhasil berbalik arah menguat lagi. Menariknya, secara historis penguatan ini membawa IHSG ke level yang lebih tinggi lagi. Berikut rekam jejak IHSG hadapi perang :

Pada serangan pertama kali antara Rusia-Ukraina yang terjadi 24 Februari 2022 silam, IHSG kena dampak dengan penurunan sampai 1,48% dalam sehari.

Meski begitu, dalam sehari setelahnya IHSG langsung rebound 2%, bahkan dalam jangka menengah berhasil menguat dan menembus All Time High di level 7700.

Sekitar satu tahun setengahnya, konflik geopolitik menular ke kawasan Timur Tengah, dengan dimulai serangan Hammas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Karena waktu itu terjadi di hari Sabtu, IHSG langsung merespon pada Senin dengan koreksi, syukurnya koreksi terbilang masih tipis hanya 0,04% dalam sehari.

Namun, pada waktu itu koreksi terus berlanjut ke hari-hari setelahnya, bahkan sampai awal November 2023 IHSG masih turun sampai level 6600 mengakumulasi penyusutan sampai 4% dari sebelum serangan Hammas terjadi.

Meski demikian, IHSG mampu berbalik arah pada akhir 2023 menikmati momen Window Dressing sampai Januari effect pada 2024.

Meskipun 2024 ada gejolak soal suku bunga tinggi sampai efek tahun pemilu, tetapi IHSG juga masih bisa mendapatkan level ATH-nya lagi di atas 7900.

Kami menilai momentum penguatan IHSG walaupun terkena konflik geopolitik saat ini masih bisa berlanjut. Apalagi untuk perang Israel - Iran tahun ini terjadi di tengah dunia mengalami perlambatan ekonomi.

Apalagi Amerika Serikat (AS) sejak kuartal pertama saja sudah mengalami kontraksi dan peningkatan yield obligasi terus menerus, menunjukkan aliran dana investasi asing terus keluar seireing dengan penurunan rating kredit.

Persoalan utang AS membuat mereka harusnya tidak terlalu gegabah untuk mendukung adanya perang terus berkelanjutan.

Perang hanya akan membuat harga minyak makin mendidih, inflasi makin memanas, suku bunga tinggi, pinjaman mencekik, dan akhirnya berujung pada ekonomi yang semakin suram.

Tanpa perang atau konflik geoplitik, alarm perlambatan ekonomi sejak awal tahun seharusnya sudah menjadi perhatian untuk pemerintah memberikan pelonggaran likuiditas baik secara fiskal maupun moneter.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |