Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Ferrari, Benedetto Vigna mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah konsumen yang membeli mobil mewah asal Italia tersebut. Sebanyak 40% dari pembeli baru saat ini, catat ia, berusia di bawah 40 tahun.
Angka tersebut melonjak dibanding sekitar 18 bulan lalu. Hanya 30% pembeli baru Ferrari yang berasal dari kelompok usia muda saat itu.
"40% dari klien baru kami berusia di bawah 40 tahun," kata Vigna dalam sebuah acara CNBC Singapura, dikutip laman CNBC International.
"Saya tidak tahu dengan merek lain, tapi bagi kami ini adalah pencapaian yang patut diapresiasi, dan ini semua berkat kerja tim kami," ujarnya melanjutkan.
Ferrari dikenal sebagai merek otomotif yang sangat menjaga eksklusivitas produknya. Produsen yang berbasis di Maranello, Italia, ini memang sengaja membatasi jumlah produksi untuk mempertahankan kesan langka dan prestisius. Bahkan, pada tahun lalu, hampir 75% mobil Ferrari dijual kepada pelanggan lama.
Pendiri Ferrari, Enzo Ferrari pernah bilang, perusahaan akan "selalu memproduksi satu mobil lebih sedikit dari yang diminta pasar." Ini pun jadi filosofi yang terus dipegang hingga kini.
Dalam sesi diskusi di CONVERGE LIVE, Vigna juga membagikan cerita tentang calon pembeli yang meminta agar mobil mereka bisa dipercepat proses pengirimannya. Namun ia menegaskan, masa tunggu hingga lebih dari dua tahun justru menjadi bagian dari "pengalaman menyenangkan" saat membeli Ferrari.
"Salah satu klien berusia 78 tahun bilang, 'Saya tidak bisa menunggu dua tahun.' Saya katakan, 'Itu justru jadi motivasi,'" ucapnya.
"Ada lagi pelanggan muda, usia 37, dia bilang, 'Saya ingin mendapatkan mobilnya sebelum umur saya 40 tahun.' Saya jawab, 'Tenang saja, kamu akan menerimanya di usia 39,'" lanjut Vigna.
Ferrari Siap Luncurkan Mobil Listrik Pertama
Ferrari pun bersiap memasuki era elektrifikasi demi bumi lebih bersih. Vigna memastikan mobil listrik pertama Ferrari akan diluncurkan pada 9 Oktober 2025, dan tetap diproduksi di Italia.
Model ini menjadi satu dari enam mobil baru yang akan diperkenalkan perusahaan sepanjang tahun ini. Menanggapi potensi permintaan untuk Ferrari listrik, Vigna mengatakan bahwa keputusan untuk masuk ke segmen EV merupakan salah satu langkah yang paling dibanggakan perusahaan.
"Saya pikir ini adalah salah satu keputusan yang kami banggakan, karena pada saat hari pasar modal yang lalu, kami sebagai perusahaan mengatakan bahwa kami akan membuat tiga jenis mobil. Yang tradisional (mesin bensin), hybrid, dan kami juga akan membuat mobil listrik," kata Vigna.
Ia mengakui ada sebagian pelanggan yang tidak akan pernah membeli Ferrari listrik. Namun, ada juga calon pembeli yang justru hanya ingin membeli Ferrari versi EV.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makin Banyak Anak Muda Punya Ferrari, Mau Beli Harus Antre 2 Tahun