Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah menyalurkan dana sebesar Rp 12,59 triliun hingga 31 Mei 2025 guna mendukung program rumah bersubsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Untuk diketahui, FLPP merupakan skema pembiayaan investasi dalam APBN yang bertujuan memudahkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mengakses pembiayaan perumahan. Alhasil, mereka berkesempatan memiliki rumah berkualitas dengan harga terjangkau.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Thomas A. M. Djiwandono mengatakan, realisasi penyaluran dana ke sektor perumahan melalui program FLPP mencapai Rp 12,59 triliun hingga Mei 2025 atau tumbuh dari Rp 10,96 triliun pada bulan sebelumnya.
"Pembiayaan ini telah mendukung 101.707 unit rumah di 379 kabupaten/kota, naik dari 88.482 unit rumah di 362 kabupaten/kota pada bulan sebelumnya," ujar dia dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (23/6/2025).
Pada 2025, pemerintah mengalokasikan anggaran FLPP sebesar Rp 18,77 triliun dengan target penyaluran sebanyak 220.000 unit rumah. Hal ini menambah realisasi program FLPP yang telah berjalan dengan total penyaluran FLPP sejak tahun 2010 hingga 2024 sebanyak 1.598.879 unit rumah senilai Rp 151,22 triliun.
Di samping itu, pemerintah juga merencanakan tambahan alokasi anggaran untuk FLPP guna mendukung implementasi program 3 juta rumah.
"Dari total alokasi tahun 2025 sebesar Rp 18,77 triliun, pemerintah telah mencairkan Rp 11,5 triliun kepada BP Tapera dan menyiapkan tambahan alokasi untuk mendukung target program 3 juta rumah," jelas Thomas.
Asal tahu saja, FLPP menjadi salah satu program penting yang dijalankan dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa presiden telah meminta seluruh jajaran menteri untuk mengakselerasi berbagai program prioritas yang sudah berjalan, salah satunya FLPP.
Percepatan ini ditingkatkan baik dari sisi skala maupun kecepatannya. Hal ini bertujuan agar setiap program dapat memberikan multiplier effect atau efek berganda dalam perekonomian sekaligus bagi masyarakat dalam bentuk penciptaan kesempatan kerja, peningkatan kesejahteraan, dan pertumbuhan ekonomi.
"Pada saat ini Presiden terus meminta kepada seluruh jajaran menteri untuk melaksanakan dan mengimplementasikan berbagai program-program yang sudah selama ini dilaksanakan," imbuh Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Pengumuman Lima Paket Stimulus Ekonomi di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dia pun menyebut, akselerasi sangat penting, terutama program-program seperti makanan bergizi, pemberian makanan bergizi gratis, program di sektor perumahan, peningkatan target FLPP, program koperasi desa merah putih, dan program sekolah rakyat.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Pengusaha Properti Teriak Kesulitan Dana, Beberkan Biang Kerok