Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Dunia atau World Bank memperkirakan sejumlah negara akan mengalami kontraksi atau kemerosotan ekonomi pada 2025. Kepala Ekonom Grup Bank Dunia Indermit Gill mengatakan, perekonomian sejumlah negara akan mengalami pelemahan serius pada tahun ini sebagai imbas terus melambatnya pertumbuhan ekonomi global tiga dekade terakhir.
Ekonomi global yang terus melemah laju pertumbuhannya itu akibat kompleksitas tekanan perekonomian, mulai efek konflik geopolitik, perang tarif dagang, menurunnya produktivitas, populasi yang menua, hingga level utang yang tinggi.
Pertumbuhan di negara berkembang telah menurun selama tiga dekade dari 6% per periode 2000-an menjadi 5% pada 2010-an, dan kini kurang dari 4% pada 2020-an. Penurunan ini sejalan dengan laju pertumbuhan perdagangan global yang menurun dari rata-rata 5% pada 2000-an menjadi sekitar 4,5% pada 2010-an, dan kini kurang dari 3% pada 2020-an.
"Di luar Asia, dunia berkembang sedang berubah menjadi zona tanpa pembangunan," kata Indermit Gill, dikutip dari keterangan tertulis, Senin (23/6/2025).
Ditambah lagi, baru-baru ini perang Amerika Serikat (AS) - Iran dapat memicu reaksi di pasar global. Serangan yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump di situs media sosial Truth Social, memperdalam keterlibatan AS dalam konflik Timur Tengah. Investor menilai eskalasi ketegangan terbaru ini akan berdampak pada ekonomi global.
Investor memperkirakan keterlibatan AS kemungkinan akan menyebabkan aksi jual ekuitas. Ada juga peluang meningkatnya permintaan terhadap dolar dan aset safe haven lainnya saat perdagangan dimulai.
Kendati demikian, investor juga mengatakan masih banyak ketidakpastian tentang jalannya konflik. Untuk mengetahui lebih jauh kondisi ekonomi nasional, CNBC Indonesia menggelar Economic Update 2025 dengan tema "Mencari Arah Baru: Menjaga Fundamental, Mendorong Pertumbuhan di Tengah Dinamika Global".
Economic Update 2025 adalah ruang diskusi dan refleksi menuju arah baru ekonomi Indonesia. Menjadi platform strategis bagi kementerian, pelaku bisnis, dan lembaga terkait untuk menyampaikan transparansi kinerja, menjelaskan capaian serta agenda ekonomi ke depan, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap arah pembangunan ekonomi di masing-masing sektor.
Jangan lewatkan Economic Update 2025 secara eksklusif melalui berbagai program unggulan CNBC Indonesia yaitu Squawk Box, Profit, Power Lunch, Closing Bell, dan Evening Up. Untuk itu, pantau terus informasi seputar ekonomi dan bisnis melalui cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Video: Pertumbuhan Ekonomi Diproyeksi 4,7%, Indonesia Emas Atau Cemas?