Iran Bertemu Putin Usai Diserang AS, Rusia Ikut Perang?

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dijadwalkan mengadakan pembicaraan "penting" dengan sekutu utamanya Vladimir Putin, Senin (23/6/2025). Ini terjadi 48 jam setelah serangan besar Amerika Serikat (AS) ke fasilitas nuklir utama negeri Ayatollah Khamenei itu.

Rusia adalah pendukung utama Teheran meski belum sepenuhnya memberi dukungan sejak Israel melancarkan gelombang serangan pada tanggal 13 Juni. Serangan tersebut memicu Iran untuk menanggapi Israel dengan rudal dan pesawat tanpa awak.

"Dalam situasi berbahaya yang baru ini... konsultasi kami dengan Rusia tentu saja sangat penting," kata pemerintah Rusia melaporkan pernyataan Araghchi setelah mendarat di Moskow, dikutip AFP.

Sebelumnya, kantor berita resmi IRNA melaporkan Minggu bahwa Araghchi akan mengadakan konsultasi dengan presiden dan pejabat senior Rusia mengenai perkembangan regional dan internasional. Ini menyusul agresi militer oleh AS dan Israel terhadap Iran.

Putin awalnya menyatakan dirinya sebagai mediator potensial antara Iran dan Israel. Namun Jumat ia mengatakan hanya "menyarankan ide", setelah Presiden AS Donald Trump menolak peran pemimpin Kremlin tersebut.

"Kami sama sekali tidak berusaha bertindak sebagai mediator, kami hanya menyarankan ide," kata Putin di sebuah forum ekonomi di Saint Petersburg.


"Jika ternyata ide-ide tersebut menarik bagi kedua belah pihak, kami akan senang," tambahnya.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengutuk serangan AS sebagai tindakan "tidak bertanggung jawab. Rusia sendiri telah memperingatkan tentang intervensi militer.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Tandingi AS-Israel, Iran-Rusia-China Latihan Perang Besar-besaran

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |