AS Pakai Bom Dahsyat Bobol Bunker di Iran, Begini Kecanggihannya

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - AS diketahui baru saja meluncurkan serangan ke sejumlah fasilitas nuklir di Iran. Tidak ada informasi amunisi yang digunakan, salah satu kemungkinannya adalah dengan GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP).

Senjata itu dapat menghancurkan bunker dan mampu menyerang perlindungan beton serta batuan. Kabarnya MOP bisa menembus sedalam 61 meter sebelum akhirnya meledak.

"Senjata ini dirancang dengan selongsong baja yang tebal, baja yang dikeraskan, untuk menembus lapisan batu ini," jelas Masao Dahlgren, peneliti pertahanan rudal dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), dikutip AFP.

MOP memiliki berat 13,6 ton dengan panjak 6,6 meter. Senjata buatan AS itu dilengkapi dengan peledak berhulu ledak khusus dan tidak langsung meledak meski sudah menyentuh permukaan.

Bom akan menembus lapisan keras yang ada. Kemudian baru akan meledak pada titik terdalamnya.

Kabarnya hanya pesawat siluman B-2 Bomber milik AS yang bisa memboyong senjata tersebut. Setiap kapal dapat membawa dua unit bom sekaligus.

Kabarnya sejak Mei 2025, B-2 Bomber terlihat di pangkalan militer Diego Garcia yang berada di Samudera Hindia. Wilayah itu sangat strategis untuk menuju kawasan Timur tengah, termasuk Iran.

Sementara itu, tiga fasilitas nuklir Iran yang dibombardir AS terletak di Fordow, Natanz dan Esfahan. Kabarnya berfokus pada fasilitas yang berada di Fordow.

AS mengirim 7 pesawat pengebom B-2 yang menempuh perjalanan 37 jam kemudian menjatuhkan 14 unit 14 MOP di Fordw dan Natanz. Sementara itu, fasilitas di Esfahan dihantam dengan puluhan rudal Tomahawk dari kapal selam milik AS.

Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi serangan itu. Dia juga menekankan untuk Iran melakukan perdamaian.

"Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses terhadap tiga lokasi Nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan," tulis Trump di media sosial dikutip CNBC International.

"Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada Prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di Dunia yang dapat melakukan ini. SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN!" tulis presiden.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Modus Bajak WhatsApp Tanpa Klik, Korban Disadap Sudah Banyak

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |