11 Fakta Baru Trump Umumkan Gencatan Senjata Israel-Iran, Rusia-Minyak

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Dinamika cepat terus terjadi di Timur Tengah. Senin malam dilaporkan bagaimana pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar diserang Iran namun Selasa (24/6/2025) dini hari disebut pula bagaimana Presiden Donald Trump mengumumkan gencatan senjata.

Lalu bagaimana sebenarnya fakta terbarunya? Berikut 11 fakta baru dikutip CNBC Indonesia dari sejumlah sumber.

1.Usai Pengumuman Gencatan Senjata Trump, Iran-Israel Masih Saling Serang

Usai pengumuman gencatan senjata Trump, Iran dan Israel masih saling serang. Iran mendesak evakuasi di penduduk di kota Ramat Gan, sebelah timur ibu kota komersial Tel Aviv, Israel, sementara tentara Israel (IDF) mengeluarkan peringatan evakuasi di beberapa wilayah Teheran.

"Peringatan mendesak dari Iran untuk mengevakuasi zona Ramat Gan di wilayah pendudukan," kata kantor berita Iran, Mehr, merujuk pada Israel, dikutip AFP.

"Kehadiran Anda di area ini membahayakan nyawa Anda," kata IDF dalam posting X dari akun berbahasa Persia-nya, menurut terjemahan Google.

2.Ledakan di Iran Usai Pengumuman Gencatan Senjata Trump

Ledakan dilaporkan mengguncang Iran, Selasa pagi waktu setempat. Ini terjadi tak lam setelah Trump mengumumkan gencatan senjata total Israel dan Iran.

Laporan ledakan dimuat AFP. Belum diketahui apa sasaran dan berapa korban jiwa akibat serangan itu.

3.Isi Pengumuman Gencatan Senjata Trump

Sementara itu, Senin sore waktu AS atau Selasa subuh waktu RI, Trump tiba-tiba mengumumkan gencatan senjata Israel dan Iran. Ia menulis dengan huruf kapital bahwa Israel dan Iran telah sepakat di mana perdamaian sementara tersebut akan dimulai Selasa tengah malam hari waktu setempat.

Berikut isi pengumuman Trump yang dimuatnya di laman media sosial miliknya Truth Social:

"SELAMAT KEPADA SEMUA ORANG! Telah disepakati sepenuhnya oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada GENCATAN SENJATA SELURUHNYA (dalam waktu sekitar 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah mereda dan menyelesaikan misi terakhir mereka yang sedang berlangsung!), selama 12 jam, yang pada saat itu Perang akan dianggap BERAKHIR! Secara resmi, Iran akan memulai GENCATAN SENJATA dan, pada Jam ke-12, Israel akan memulai GENCATAN SENJATA dan, pada Jam ke-24, AKHIR Resmi dari PERANG 12 HARI akan disambut oleh Dunia.

Selama setiap GENCATAN SENJATA, pihak lain akan tetap DAMAI dan HORMAT. Dengan asumsi bahwa semuanya berjalan sebagaimana mestinya, yang pasti akan terjadi, saya ingin mengucapkan selamat kepada kedua Negara, Israel dan Iran, karena memiliki Stamina, Keberanian, dan Kecerdasan untuk mengakhiri, apa yang seharusnya disebut, "PERANG 12 HARI".

Ini adalah Perang yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun, dan menghancurkan seluruh Timur Tengah, tetapi tidak terjadi, dan tidak akan pernah terjadi! Tuhan memberkati Israel, Tuhan memberkati Iran, Tuhan memberkati Timur Tengah, Tuhan memberkati Amerika Serikat, dan TUHAN memberkati DUNIA!".

4.Respons soal Nuklir dari Rusia

Sementara itu, mantan Presiden Rusia Dmitri Medvedev tiba-tiba memberikan komentar tentang senjata nuklir ke Iran. Medvedev mengklaim bahwa banyak negara "siap untuk secara langsung memasok" hulu ledak nuklir kepada Iran sebagai akibat dari serangan AS terhadap situs-situs nuklir utama Iran, akhir pekan kemarin.

"Pada tingkat ini, Trump bisa melupakan Hadiah Nobel Perdamaian- bahkan dengan betapa curangnya hal itu. Sungguh cara yang tepat untuk memulai sesuatu, Tuan Presiden. Selamat!," tambahnya.

Unggahan itu kemudian langsung dibalas Trump dan wakilnya JD. Vance. Trump menegur Medvedev seraya menyebut kata berawal huruf N (dalam hal ini nuklir) tidak boleh dianggap remeh,

"Ngomong-ngomong, jika ada yang menganggap 'perangkat keras' kita hebat selama akhir pekan, peralatan terkuat dan terbaik yang kita miliki, 20 tahun lebih maju dari yang lain, adalah Kapal Selam Nuklir kita," tulis Trump lagi seraya mewarning.

5.Kapal-Kapal Mulai Hindari Selat Hormuz

Laporan Reuters yang dikutip Selasa menyebut setidaknya dua kapal tanker super telah berputar balik atau berhenti mendadak di kawasan Selat Hormuz. Data pelacakan kapal menunjukkan bahwa Coswisdom Lake, kapal pengangkut minyak mentah raksasa (VLCC), sempat mencapai Selat Hormuz sebelum berbalik arah ke selatan, Minggu.

Keesokan harinya, Senin, kapal itu kembali mengubah haluan menuju pelabuhan Zirku di Uni Emirat Arab (UEA). Sementara itu, tanker South Loyalty memilih tetap berada di luar selat, meski dijadwalkan memuat minyak dari terminal Basra di Irak.

"Kami melihat penurunan 32% kapal tanker kosong yang masuk ke Teluk dalam sepekan terakhir, dan keberangkatan kapal bermuatan turun 27% dibanding awal Mei," kata Sentosa Shipbrokers, yang berbasis di Singapura.

Langkah hati-hati juga terlihat dari Formosa Petrochemical Corp asal Taiwan. Juru bicaranya, KY Lin, menyatakan, kapal-kapal kini hanya akan memasuki Selat Hormuz saat benar-benar mendekati waktu pemuatan untuk meminimalkan risiko.

Tak hanya itu, perusahaan pelayaran besar asal Jepang seperti Nippon Yusen dan Mitsui O.S.K. Lines turut mengonfirmasi bahwa mereka tetap melintasi selat, namun dengan instruksi khusus untuk mempersingkat waktu di wilayah tersebut.

Ketegangan ini bermula setelah AS memutuskan ikut serta dalam serangan Israel ke Iran. Langkah tersebut memicu kekhawatiran global bahwa Iran dapat menutup Selat Hormuz, jalur yang dilalui sekitar 20% pasokan minyak dan gas dunia.

6.Iran Respons Resmi Gencatan Senjata Trump

Iran menyebut belum ada perjanjian resmi tentang gencatan senjata antara Israel dan negeri itu, seperti yang diungkap Trump. Menteri Luar Negeri Iran juga mengatakan negerinya memang tidak berencana menyerang jika serangan Israel juga disetop.

Sebelumnya usai pengumuman Trump, Garda Revolusi Iran atau IRGC juga memperingatkan bahwa AS akan menyesali jika kembali melancarkan serangan terhadap Iran.

"Kami memperingatkan presiden Amerika yang bodoh dan tolol... bahwa jika agresi terhadap Republik Islam Iran dan tanah para martir kami terulang, ia akan menerima balasan yang lebih menghancurkan dan membuat menyesal," ujar Komandan Garda, Mohammad Pakpour, dikutip televisi pemerintah.

7.Ramai-Ramai Maskapai Alihkan Penerbangan di Langit Arab

Maskapai penerbangan sempat mengalihkan lebih banyak penerbangan di Timur Tengah Senin setelah angkatan bersenjata Iran mengatakan negara itu melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer AS di Qatar. Menurut perusahaan data penerbangan Cirium, lebih dari 20 pesawat komersial yang menuju Doha, Qatar, dialihkan, sementara empat lainnya yang menuju Dubai di Uni Emirat Arab (UEA) berbalik arah.

Sementara itu, platform pelacakan penerbangan Flightradar24 mengatakan wilayah udara di atas UEA ditutup sementara. Reuters melaporkan bahwa negara kepulauan Bahrain juga menutup wilayah udaranya untuk sementara.

Emirates yang berkantor pusat di Dubai mengatakan bahwa beberapa pesawatnya dialihkan pada hari Senin dan memberi tahu pelanggan bahwa beberapa penundaan atau penerbangan yang lebih lama mungkin terjadi karena akan menjalankan jadwalnya sesuai rencana tetapi dengan "jalur penerbangan yang jauh dari daerah konflik." Air India mengatakan telah menghentikan semua penerbangan masuk dan keluar dari wilayah tersebut dan ke dan dari pantai timur Amerika Utara dan Eropa "hingga pemberitahuan lebih lanjut".

British Airways mengatakan pada hari Senin bahwa mereka membatalkan penerbangan Doha hingga hari Rabu "mengikuti perkembangan terbaru". "Keselamatan selalu menjadi prioritas utama kami," katanya.

Gencatan senjata Israel dan Iran dilaporkan ditengahi, Trump dan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Mengutip NBC, seorang diplomat yang diberi pengarahan tentang pembicaraan tersebut sebagaimana dikutip CNBC International.

Trump mengatakan kepada Emir Qatar bahwa AS telah membujuk Israel untuk menyetujui gencatan senjata dengan Iran. Ia pun meminta Qatar untuk membantu membujuk Teheran untuk melakukan hal yang sama.

Diplomat tersebut menambahkan bahwa Wakil Presiden AS JD Vance berkoordinasi dengan Perdana Menteri (PM) Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani mengenai perinciannya, dan Iran setuju.

9.Trump Berharap Perdamaian Israel-Iran Berlangsung Lama

Trump berharap gencatan senjata akan berlangsung selamanya. Hal ini diungkapkannya dalam wawancara telepon dengan NBC secara eksklusif.

"Saya pikir gencatan senjata tidak terbatas. Akan berlangsung selamanya," katanya dimuat CNBC International.

Ia menggambarkan gencatan senjata Israel-Iran sebagai "hari yang indah bagi dunia, menurut pendapat saya". Ia menyebutnya sesuatu "yang luar biasa bagi Amerika".

"Ini hari yang luar biasa bagi Timur Tengah. Saya sangat senang bisa menyelesaikan pekerjaan ini," katanya.

"Banyak orang yang meninggal, dan keadaan akan semakin buruk. Itu akan menghancurkan seluruh Timur Tengah," ujarnya.

Trump menambahkan bahwa perang telah berakhir sepenuhnya. Ia pun tidak percaya Israel dan Iran "akan saling tembak lagi".

10.Bursa Pesta

Bursa Asia menguat sementara dolar melemah di pasar Asia pada Selasa, menyusul pengumuman Trump bahwa Iran dan Israel telah sepakat melakukan gencatan senjata. Kontrak berjangka indeks S&P 500 naik 0,3% pada perdagangan awal, sementara kontrak Nasdaq menguat 0,5%.

Di Jepang, kontrak berjangka Nikkei diperdagangkan di level 38.905, jauh di atas penutupan kas di 38.354. Sementara itu, kontrak berjangka obligasi AS tenor 10 tahun turun 6 tick karena berkurangnya kebutuhan terhadap aset aman.

11.Harga Minyak

Harga minyak anjlok tajam. Ini setelah serangan rudal balasan Iran di pangkalan udara AS mengurangi kekhawatiran bahwa negara itu siap membebani pasar energi dengan menutup rute perdagangan vital.

Harga minyak mentah anjlok 7% pada hari Senin, dengan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun menjadi US$68,51. Tindakan Iran di pangkalan Al Udeid di Qatar meningkatkan harapan bahwa konflik tidak akan segera mengganggu pasokan minyak dari kawasan tersebut.

Tidak ada korban yang dilaporkan setelah serangan itu. Departemen pertahanan AS hanya menggambarkannya sebagai "serangan simbolis" untuk membalas Washington yang mengebom tiga lokasi nuklir di Iran pada hari Sabtu.

Meski parlemen Iran memilih untuk menutup selat Hormuz, yang dilalui lebih dari seperlima pasokan minyak dunia, 20 juta barel, dan sebagian besar gas cairnya setiap hari, hingga hari ini selat itu tetap dibuka. Namun memang sejumlah kapal lebih berhati-hati bahkan memutar balik karena hal itu.

"Saat ini, aliran minyak bukanlah target utama, dan kemungkinan tidak akan terpengaruh. Saya pikir itu akan menjadi pembalasan militer terhadap pangkalan-pangkalan AS dan atau upaya untuk menyerang lebih banyak target sipil Israel," kata John Kilduff, mitra di Again Capital, mengatakan saat serangan terjadi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article 8 Fakta Trump Ambil Alih Gaza, Tentara AS Turun-RI Teriak

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |