Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak dunia melonjak tajam pada perdagangan Senin pagi (23/6/2025) setelah Iran secara resmi menutup Selat Hormuz, menyusul serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran, Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Mengacu data Refinitiv pada pukul 08:30 WIB, harga minyak Brent untuk kontrak terdekat naik 2,69% menjadi US$79,08 per barel. Sementara itu, WTI menguat 1,23% ke US$75,85 per barel.
Kenaikan ini memperpanjang reli minyak dalam sepekan terakhir. Sejak 12 Juni 2025, harga Brent sudah melonjak hampir 14%, dari level US$69,36.
Kenaikan harga minyak dipicu oleh keputusan Iran menutup Selat Hormuz, jalur laut sempit yang menjadi penghubung Teluk Persia dengan Laut Arab dan merupakan satu-satunya akses keluar masuk minyak dari kawasan Teluk.
Langkah ini diambil setelah AS melancarkan serangan udara presisi menggunakan jet siluman B-2 terhadap tiga situs nuklir penting milik Iran pada Sabtu malam waktu setempat. Presiden Donald Trump menyebut operasi ini sukses besar dan memperingatkan akan adanya respons lebih besar jika Iran membalas.
"Kami telah menjatuhkan bom penuh ke situs utama Fordow. Semua pesawat telah keluar dari wilayah udara Iran dan kembali dengan selamat," ujar Trump melalui Truth Social.
Sebagai informasi, hampir 20% pasokan minyak global dan sebagian besar LNG dunia melewati Selat Hormuz. Ketegangan di wilayah ini dikhawatirkan akan mengganggu pasokan dan mendorong lonjakan harga minyak global lebih lanjut.
Iran sendiri melalui parlemen menyetujui penutupan Hormuz. Seorang anggota Komite Keamanan Nasional Iran, Jenderal Kowsari, menyebut keputusan ini mencerminkan konsensus strategis dan akan dilaksanakan penuh oleh Dewan Keamanan Nasional Iran.
Penutupan Hormuz meningkatkan ketidakpastian pasokan di tengah pasar yang sebelumnya sudah sensitif terhadap konflik di Timur Tengah. Analis memperkirakan jika penutupan berlangsung lebih dari beberapa hari, harga minyak bisa menembus US$85 bahkan US$90 dalam jangka pendek.
CNBC Indonesia
(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Minyak Mentah Naik, Terdampak Kebijakan Tarif Baru Trump