Jakarta, CNBC Indonesia - Lonjakan aktivitas di sejumlah restoran pizza dekat Pentagon kembali memicu teori lama yang ramai dibicarakan publik, terutama di tengah konflik antara Israel dan Iran.
Diketahui, Pentagon yang terletak di Arlington, Virginia, merupakan markas utama Departemen Pertahanan Amerika Serikat dan disebut sebagai pusat saraf operasi militer AS.
Akun populer di platform X (dulunya Twitter) bernama @PenPizzaReport atau Pentagon Pizza Report melaporkan bahwa hampir semua tempat makan pizza di sekitar Pentagon mengalami peningkatan aktivitas secara signifikan pada malam tanggal 12 Juni 2025 pukul 19.00 waktu setempat.
Dalam unggahannya, akun tersebut membagikan tangkapan layar dari empat restoran, We, The Pizza, Domino's Pizza, District Pizza Palace, dan Extreme Pizza, yang menunjukkan grafik "Popular Times" meningkat tajam, diduga berdasarkan data dari mesin pencari populer.
Momen lonjakan ini terjadi bersamaan dengan laporan bahwa militer Israel memulai serangkaian serangan udara terhadap fasilitas nuklir dan infrastruktur misil Iran.
Keterkaitan waktu kembali menghidupkan teori konspirasi lama, di mana aktivitas tinggi pemesanan pizza di Pentagon disebut-sebut sebagai pertanda operasi militer besar, demikian dikutip dari Fox Business, Senin (23/6/2025).
Saat dimintai tanggapan terkait unggahan Pentagon Pizza Report dan teori pizza, Departemen Pertahanan AS (DOD) hanya menyatakan bahwa mereka tidak memiliki komentar apapun terkait hal tersebut.
Sementara itu, juru bicara Pentagon mengatakan bahwa unggahan tersebut tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.
Pentagon juga menambahkan bahwa di dalam kompleks markas besar militer AS itu sudah tersedia berbagai pilihan makanan. Dengan kata lain, kebutuhan konsumsi staf bisa dipenuhi tanpa harus memesan dari luar.
Teori ini berangkat dari gagasan bahwa aktivitas konsumsi makanan, terutama pizza, meningkat signifikan saat lembur intensif di Pentagon, sebuah sinyal tak langsung bahwa sesuatu sedang terjadi.
Meski belum pernah dikonfirmasi secara resmi, sebagian analis OSINT menyebutkan pola serupa terjadi sebelum Perang Irak dan serangan drone ke Suriah.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]