Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berhasil menguat pada perdagangan awal hari ini. Penguatan ini memperpanjang penguatan rupiah selama enam hari beruntun pada perdagangan sebelumnya. Meskipun Presiden AS Donald Trump menetapkan RUU AS terbaru dan sempat membuat indeks dolar AS menguat, namun belum berhasil mematahkan penguatan rupiah.
Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat (23/5/2025) dibuka menguat 0,15% di posisi Rp16.300/US$1. Sementara pada perdagangan sebelumnya Kamis (22/5/2025), rupiah menguat terhadap dolar AS 0,40% di level Rp16.325/US$1.
Dari indeks dolar AS, DXY melemah 0,32% ke angka 99,64 pada pukul 09:00 WIB Jumat (23/5/2025). Sementara pada perdagangan sebelumnya Kamis (22/5/2025), DXY naik 0,40% di level 99,96.
Rupiah berhasil menguat meskipun indeks dolar AS sempat mencatatkan penguatan pada perdagangan kemarin. Indeks dolar AS menunjukkan penguatan usai disahkannya RUU Presiden AS Donald Trump untuk pemotongan pajak dan belanja besar-besaran oleh DPR. Hal lain yang mendorong penguatan dolar yakni terpuruknya euro usai menyusul data yang menggambarkan gambaran ekonomi yang suram bagi zona euro.
RUU pajak Trump yang luas telah menjadi fokus pasar dan pengesahannya sebagian disambut dengan kelegaan dan sebagian lagi dengan kehati-hatian. RUU tersebut akan menambah tumpukan utang negara yang membengkak. Saat ini pasar melihat perdebatan selama berminggu-minggu tentang hal itu di Senat yang dipimpin Partai Republik.
Kantor Anggaran Kongres yang non-partisan memperkirakan RUU tersebut akan menambah US$3,8 triliun ke utang AS sebesar US$36,2 triliun selama dekade berikutnya.
Aktivitas bisnis zona euro secara tak terduga mengalami kontraksi bulan ini, Indeks Manajer Pembelian gabungan awal HCOB menunjukkan pada hari Kamis.
Sebaliknya, aktivitas bisnis AS meningkat pada bulan Mei sebagian karena gencatan senjata dalam perang dagang antara Washington dan China. Indeks Output PMI Gabungan AS S&P Global, yang melacak sektor manufaktur dan jasa, meningkat menjadi 52,1 bulan ini dari 50,6 pada bulan April. Angka di atas 50 menunjukkan ekspansi di sektor swasta.
Erik Bregar, direktur, manajemen risiko valas & logam mulia, di Silver Gold Bull di Toronto, mengatakan dolar mendapat dorongan moderat lebih tinggi dari pengesahan RUU pajak, tetapi dolar AS sudah menguat ketika undang-undang tersebut mendapat lampu hijau DPR AS di tengah PMI Eropa yang lemah.
"Hari ini terasa seperti sedikit pembalikan dari perdagangan de-dolarisasi kemarin. PMI AS yang lebih kuat dari yang diharapkan membantu meredakan sebagian dari perdagangan de-dolarisasi itu," tambahnya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Menguat, Dolar AS Jatuh ke Level Rp 16.200-an
Next Article Rupiah Belum Bertenaga, Dolar Dibuka Naik Tipis ke Rp16.350