Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian menemukan fosil Homor erectus berusia 140 ribu tahun di Selat Madura. Selain itu juga ditemukan puluhan spesies lainnya di sana.
Penelitian ini berasal dari gabungan peneliti sejumlah universitas seperti Belanda, China, Australia, serta Museum Geologi Bandung dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Dalam abstraksinya, para peneliti menyoroti soal Sundaland. Ini merupakan daratan luas yang muncul pada Pleistosen, saat level permukaan laut lebih rendah dari sekarang.
Sundaland disebut memiliki peranan penting untuk biogeografi vertebrata regional dan evolusi spesies. Termasuk untuk Homo erectus dan Homo sapiens, yakni saat zaman Pleistosen akhir.
Para peneliti mengumpulkan sekitar 36 spesies. Pada akhirnya memberikan wawasan baru pada fauna dataran rendah Sundaland selama periode tersebut.
Saat itu, reptil terdiri dari kura-kura, buaya, varanida dan ular piton hidup di sungai dataran rendah. Sementara muara tempat bagi sejumlah spesies hiu seperti Hemipristis serra dan beberapa spesies ikan pari.
Untuk dataran rendah di sekitar sungai ditemukan sejumlah herbivora. Mulai dari Hippopotamidae dan sejumlah spesies dari keluarga Bovidae, Cervidae dan Proboscidea.
Menurut para peneliti temuan Homo erectus sangat menarik karena keberadaannya jarang ditemui. Tim menjelaskan temuan itu membuat wilayah Madura menjadi sangat menarik untuk evolusi dan penyebaran Hominin.
Selain itu, para peneliti juga menemukan spesies langka, yakni Varanus komodoensis dan Macaca sp.
"Fauna fosil dari Selat Madura merujuk pada komunitas dataran rendah pesisir vertebrata yang sejauh ini tidak diketahui hidup di dalam dan sekitar hilir Sungai Solo saat Pleistosen Tengah," jelas peneliti.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Jurus Dompet Digital Lawan Penipuan Yang Kuras Duit Nasabah
Next Article Peti Mati Sinterklas Ditemukan, Arkeolog Turki Ungkap Lokasinya