Jakarta, CNBC Indonesia - American Economist, Arthur B. Laffer meyakini bahwa Presiden AS Donald Trump akan menerapkan kebijakan tarif dagang yang rendah ke semua negara di periode akhir masa jabatan. Pasalnya, ia mengenal betul bagaimana sifat kepemimpinan Trump.
Laffer mengatakan, bahwa Trump merupakan sosok negosiator ulung. Artinya kebijakan tarif yang berlaku saat ini bakal berubah-ubah dan bukan tidak mungkin ke depan bisa jauh lebih rendah.
"Dia menyukai negosiasi, dan dia ahli dalam hal itu. Tarif 145% untuk China, sekarang menjadi 30%. Besok entah berapa lagi. Namun, saya berani bertaruh bahwa di akhir masa jabatannya, Anda akan melihat tarif yang jauh lebih rendah di semua negara, bukan tarif yang lebih tinggi. Itulah keyakinan saya," jelas Laffer dalam acara Economic Update 2025, Rabu, (18/6/2025).
Pernyataan Laffer ini sendiri bukan tanpa alasan, mengingat sikap Trump terakhir yang melunak dengan China bisa menjadi bukti bahwa Trump merupakan negosiator ulung.
Seperti diketahui, ketegangan ekonomi antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berdampak ke seluruh dunia akhirnya mereda. Hasil negosiasi terkait kebijakan tarif antara kedua negara di Swiss pada Sabtu (10/5) waktu setempat telah berbuah manis.
Kedua negara telah sepakat menunda pemberlakuan tarif resiprokal selama 90 ari ke depan.
Dengan demikian, tarif yang ditetapkan AS untuk barang impor China yang masuk ke negaranya saat ini 'hanya' 30%. Sementara itu, tarif dari China untuk barang impor asal AS dikenakan 10%.
"Saya sudah mengenal Donald Trump sejak lama, tidak begitu dekat, tetapi dalam beberapa tahun terakhir saya mengenalnya dengan sangat baik, menghabiskan banyak waktu bersamanya," ungkapnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peluang & Tantangan RI Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Bisa Tercapai?