Jakarta -
Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F Laisa menjelaskan alasan harga tiket pesawat bisa meningkat usai pandemi COVID-19. Pihaknya tengah melakukan sejumlah hal untuk mengevaluasi harga tiket pesawat tersebut.
Hal tersebut disampaikan Lukman saat rapat bersama Komisi V DPR di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/5/2025). Salah satu alasan ini terkait dengan kenaikan biaya perbaikan komponen.
"Kenaikan pada komponen maintenance yang sudah termasuk pada biaya maintenance resource, menyebabkan maskapai membutuhkan biaya yang lebih besar untuk reaktivasi pesawat udara untuk memenuhi pertumbuhan permintaan pasca-COVID-19, dan adanya gangguan pada ekosistem suku cadang global," ujar Lukman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada soal kenaikan harga kontrak serta kenaikan nilai tukar kurs dolar AS. Lukman menyebut penurunan pada komponen sel pesawat juga menjadi alasan harga tiket melonjak.
"Kemudian penurunan pada komponen sel pesawat yang disebabkan adanya perubahan aturan pencatatan akuntansi, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 73 Tahun 2020 yang menyebabkan perubahan pencatatan pembukuan komponen sel pesawat menjadi penyusutan, serta adanya restrukturisasi utang sewa pesawat pasca-COVID-19," ucapnya.
Untuk itu, Kemenhub mengusulkan beberapa perubahan kebijakan terkait tarif angkutan udara, seperti perubahan formulasi perhitungan tarif yang memperhitungkan jarak dan waktu tempuh. Kemudian perlu ada penyesuaian tarif angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri kelas ekonomi, terutama sangat diperlukan untuk rute-rute jarak pendek.
"Diferensiasi tarif sesuai kelompok layanan (full service, medium, no frills) hanya diberlakukan untuk tipe pesawat jet, tidak lagi diberlakukan untuk tipe pesawat propeller. Hal ini untuk mendorong peningkatan penerbangan dengan pesawat propeller yang lazim digunakan untuk konektivitas di daerah," paparnya.
"Yang terakhir, penyesuaian tarif batas bawah dari tarif batas atas untuk menghindari predatory tarif dan mendorong persaingan usaha yang lebih sehat. Selain itu, juga untuk menghindari efek di masyarakat yang disebabkan gap yang sangat lebar antara tarif low season dan tarif pada high season," tambah dia.
(ial/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini