Jakarta, CNBC Indonesia - Rahasia di balik umur panjang ternyata banyak dipengaruhi oleh faktor gaya hidup, terutama makanan. Hal ini sudah dibuktikan oleh warga Jepang yang memiliki harapan hidup tinggi.
Studi mengungkap rata-rata warga Jepang hidup hingga mencapai usia 83,89 tahun, dan tak sedikit yang hidup hingga berusia 100 tahun. Angka ini jauh di atas rata-rata global yang berada di kisaran 73 tahun dan diperkirakan naik menjadi 77,3 tahun pada 2025.
Michiko Tomioka, ahli gizi asal Nara, mengungkap delapan jenis makanan yang sering dikonsumsi orang Jepang dan dipercaya berkontribusi terhadap umur panjang mereka.
1. Matcha (Teh Hijau Bubuk)
Michimoko menyebut bibinya yang kini berusia 99 tahun selalu mengawali hari dengan secangkir matcha. Teh hijau bubuk ini dikenal kaya antioksidan, vitamin C dan B, serta polifenol yang memiliki sifat antiinflamasi. Matcha juga mengandung serat dan protein dalam jumlah kecil.
2. Makanan Fermentasi
Makanan fermentasi seperti miso, natto (kedelai fermentasi), dan nukazuke (sayuran yang difermentasi dengan dedak padi) sangat umum di Jepang. Michiko menjelaskan, makanan ini kaya akan probiotik yang mendukung sistem pencernaan dan membantu penyerapan nutrisi, sekaligus menurunkan risiko penyakit.
3. Rumput Laut (Kaiso)
Rumput laut hampir selalu hadir dalam menu harian masyarakat Jepang. Menurut Michiko, ia hampir tak pernah melewatkan satu suapan rumput laut di setiap kali makan. Kaiso mengandung yodium, vitamin B12, omega-3, serta rendah kalori dan tinggi serat.
4. Kacang-Kacangan, Khususnya Kedelai dan Kacang Merah
Kedelai adalah bahan dasar makanan seperti edamame, kinako (bubuk kedelai), susu kedelai, miso, dan natto. Kaya serat, vitamin B, potasium, serta isoflavon, kedelai menjadi sumber gizi yang lengkap. Michiko juga menyukai kacang merah, yang sering muncul dalam sup dan hidangan penutup karena kandungan antioksidannya yang tinggi.
5. Tahu (Tofu)
Tahu adalah salah satu makanan tinggi protein yang tidak mengandung kolesterol. Di Jepang, tahu biasa diolah menjadi sup, kari, atau digoreng menjadi agedashi tofu. Michiko menyebut tahu sebagai pilihan sehat yang praktis dan fleksibel.
6. Biji Wijen
Wijen kaya akan vitamin B dan E, serta mengandung mineral seperti kalsium dan magnesium. Michiko menyebut biji wijen sebagai "pahlawan dapur" yang ia gunakan sebagai pengganti minyak saat memasak, seperti menumis sayuran atau membuat nasi goreng.
7. Jamur Shiitake
Jamur ini menjadi bahan dasar banyak masakan Jepang. Shiitake mengandung protein, vitamin B dan D, serta lentinan, sejenis polisakarida yang diyakini memiliki sifat antiinflamasi.
8. Jahe
Jahe bukan hanya populer di Jepang, tapi juga di banyak budaya sebagai bahan yang menyembuhkan. Michiko sering mengandalkan jahe untuk meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan sakit perut, dan menghangatkan tubuh. Ia juga suka mencampur teh jahe dengan bahan lain seperti goji berry, kayu manis, dan matcha.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Makanan yang Bikin Umur Panjang, Sudah Terbukti Ilmiah