Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah hari ini, Rabu (25/6/2025), setelah pagi tadi pasar dibuka meyakinkan.
Indeks turun 0,54% atau 37 poin ke level 6.832,14. Sebanyak 401 saham turun, 212 naik, dan 186 tidak bergerak. Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 12,64 triliun yang melibatkan 22,46 miliar saham dalam 1,19 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun hampir kembali ke level 11.000 triliun atau tepatnya turun menjadi Rp 12.024,52 triliun.
Kondisi IHSG hari ini berbanding terbalik dengan bursa kawasan. Nikkei menutup pasar dengan kenaikan 0,39%, bursa Shanghai 1,04%, dan Kospi 0,15%.
Mengutip Refinitiv, nyaris seluruh sektor menjadi beban IHSG. Hanya teknologi yang bertahan di zona hijau dengan kenaikan 0,82%.
Sektor teknologi hijau hari ini seiring dengan saham DCII yang naik 2,26% dan GOTO yang naik 3,51%.
Sementara itu, saham-saham bank jumbo hari ini berguguran. BMRI dan BBCA menjadi pemberat utama dengan kontribusi masing-masing 12,77 indeks poin dan 11,93 indeks poin. BBRI yang turun 0,53% menyumbang -3,05 indeks poin.
Selain itu, sejumlah saham tambang dan energi juga menjadi pemberat IHSG, seperti MDKA, BYAN, ANTM, BRMS, MBMA. Saham TPIA yang kemarin melesat juga menyeret IHSG ke zona merah.
Adapun gejolak di pasar global mulai mereda setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel. Akan tetapi dalam pidato terbaru, The Fed memberikan sinyal untuk tidak menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
Dalam kesaksian di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS pada Selasa malam waktu Indonesia (24/6/2025), Gubernur The Fed, Jerome Powell, menyampaikan bahwa pemangkasan suku bunga masih menunggu kepastian mengenai dampak ekonomi dari kebijakan tarif yang sedang dirancang oleh Presiden Trump.
"Dampak dari tarif akan bergantung, antara lain, pada seberapa besar akhirnya tarif itu diterapkan," kata Powell dalam pernyataan tertulisnya.
Ia menambahkan, "Untuk saat ini, kami berada dalam posisi yang cukup baik untuk menunggu dan melihat arah perekonomian sebelum mempertimbangkan penyesuaian kebijakan."
Dalam perkembangan lain, Iran dan Israel masih hangat. Beberapa jam setelah mengumumkan gencatan senjata, Presiden AS Donald Trump menyampaikan kekecewaannya. Ia menuduh Israel dan Iran sama-sama telah melanggar perjanjian damai yang baru dibuat.
Trump secara khusus menyoroti Israel yang disebutnya meluncurkan serangan besar ke ibu kota Iran, Teheran.
"Israel. Jangan jatuhkan bom-bom itu. Jika kalian melakukannya, itu pelanggaran besar. Bawa pulang pilot kalian, sekarang juga!" tulis Trump di akun Truth Social, sebelum berangkat menghadiri KTT NATO di Den Haag.
Kepada awak media, Trump mengatakan, "Saya harus membuat Israel tenang sekarang. Begitu kami buat kesepakatan, mereka langsung menjatuhkan bom dalam jumlah besar, yang belum pernah saya lihat sebelumnya-serangan terbesar yang pernah kita lihat."
Ia juga menambahkan bahwa, "Iran dan Israel telah bertarung begitu lama dan begitu keras hingga mereka bahkan tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan," ucapnya sambil menuju helikopter kepresidenan.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
The Fed Tahan Suku Bunga, Mampukah IHSG Capai Rp8.000?