Jakarta, CNBC Indonesia - Pembicaraan gencatan senjata di Gaza meningkat dalam beberapa jam terakhir. Hal ini disampaikan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Rabu (25/6/2025).
Pernyataan ini muncul tak lama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim "kemajuan besar sedang dibuat" untuk mengakhiri konflik antara Israel dan Hamas di Gaza.
"Saya pikir kemajuan besar sedang dibuat di Gaza, saya pikir karena serangan yang kami lakukan ini," kata Trump, mengisyaratkan bahwa serangan AS terhadap Iran dapat memiliki dampak positif di Timur Tengah.
Gaza adalah jalur sempit yang padat penduduknya di sepanjang Laut Mediterania. Wilayah yang merupakan milik Palestina ini yang telah menjadi pusat konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade.
Sejak 2007, Gaza berada di bawah blokade darat, laut, dan udara yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir, menyusul pengambilalihan kekuasaan oleh Hamas, sebuah kelompok Islam yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel, AS, dan Uni Eropa.
Konflik di Gaza sering kali ditandai oleh kekerasan yang berulang. Intensitas terus memuncak setelah Israel melancarkan serangan sejak 7 Oktober 2023, tanggal di mana Hamas menyerang Negeri Yahudi itu. Eskalasi terbaru ini telah menewaskan lebih dari 50 ribu masyarakat sipil di Gaza.
Sementara itu, ketegangan terbaru terjadi di tengah ketegangan regional yang lebih luas dengan Israel ikut menyerang penyokong Hamas, Iran. Hal ini dilakukan Tel Aviv dengan alasan bahwa Tehran menyimpan potensi pengembangan senjata nuklir.
(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hamas Mau Lempar Tahanan ke Indonesia, Ini Kata Kemlu