Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur mengeluhkan naiknya harga sayuran beberapa hari yang lalu. Mereka menduga aksi demo supir truk yang terjadi beberapa hari lalu membuat pasokan terdampak, karena banyak truk yang tidak melakukan pengiriman sayur-sayuran, terutama dari beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Kemarin harga sayuran hampir semua naik karena adanya demo supir truk, kami jadi kena imbasnya," kata pedagang sayur-mayur di pasar tersebut Sobri saat ditemui wartawan CNBC Indonesia, Rabu (25/6/2025).
Apalagi saat ini, pelanggan cenderung sepi karena beberapa dari mereka mulai menyiapkan dana untuk kebutuhan sekolah anaknya.
"Resah sih, ini ada demo, jadi pada naik harganya, ditambah orang-orang sudah mulai fokus untuk siapkan dana buat anaknya sekolah," ujar Sobri.
Bahkan, Sobri khawatir akan kembali terjadinya demo supir truk yang kabarnya akan digelar kembali pada akhir bulan ini.
"Kalau misal nanti ada demo lagi, kami khawatir karena beberapa sayuran belum pulih harganya, nanti malah makin naik, sedangkan sayuran yang harganya sudah normal lagi, bakal bisa naik lagi kalau ada demo lagi," tambah Sobri.
Foto: Harga beberapa sayuran di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (25/6/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Harga beberapa sayuran di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (25/6/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Meski begitu, pihaknya tidak terlalu menyalahkan ke para supir truk, karena itu merupakan hak mereka untuk mengungkapkan keluhan akan pembatasan truk ODOL.
"Kami sih sebenarnya juga kasihan sama para supir truk, karena penghasilan mereka juga tidak banyak, malah bisa boncos," terangnya.
Sementara itu, Narsih, pedagang lainnya juga mengaku resah akan kejadian demo supir truk. Hal ini membuatnya harus memikirkan ulang agar tetap bisa mendapatkan pelanggan.
"Kalau harga naik kan pelanggan jadi kabur, mereka mikir-mikir beli segini gimana, harus putar otak, dan mau tidak mau harus menaikan harga, karena kan pasokannya sempat seret," ujar Narsih.
Bahkan, Ia juga mendapat kabar bahwa aksi susulan bakal digelar pada akhir bulan ini, membuatnya makin khawatir.
"Bakal ada demo lagi nanti, cuma tidak tahu kapan, tapi ya kami makin resah karena yang kemarin saja bisa bikin harga naik gila-gilaan," tambah Narsih.
Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di pasar tersebut pada Rabu (25/6/2025), beberapa sayuran sudah mulai berangsur normal. Namun, beberapa juga harganya masih cukup tinggi. Untuk sayuran seperti daun sawi, daun bawang, daun seledri, kentang, dan wortel sudah berangsur normal. Sedangkan tomat, cabai, dan bawang-bawangan masih cukup tinggi.
Berikut harga sayuran terkini di Pasar Kramat Jati pada Rabu (25/6/2025).
- Sawi: Rp 12.000 per kg, sempat menembus Rp 30.000 per kg.
- Daun seledri: Rp 30.000 per kg, sempat melonjak hingga Rp 120.000 per kg.
- Daun bawang: Rp 15.000 per kg, sempat melonjak ke Rp 40.000 per kg.
- Tomat: Rp 30.000 per kg, sempat naik Rp 50.000 per kg
- Bawang merah: Rp 40.000 per kg, sempat naik ke Rp 60.000 per kg
- Bawang putih: Rp 45.000 per kg, sempat naik ke Rp 70.000 per kg
- Cabai rawit merah: Rp 70.000 per kg, sempat naik ke Rp 100.000 per kg.
- Cabai merah keriting: Rp 50.000 per kg, sempat ke Rp 80.000 per kg.
- Kentang: Rp 15.000 per kg, sempat naik ke Rp 20.000 per kg
- Wortel: Rp 14.000 per kg, sempat ke Rp 20.000 per kg.
(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jabodetabek Siaga! Awan Tebal Muncul, BMKG Ingatkan Hujan Sore Hari