Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) secara resmi dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian Selasa. Ini terjadi setelah ia mengumumkan gencatan senjata Israel-Iran.
Dalam sebuah surat kepada Komite Nobel Norwegia, anggota parlemen AS dari Republika, Buddy Carter merekomendasikan Trump untuk hadiah bergengsi tersebut dan menyebutnya sebagai "pengakuan atas peran Trump yang luar biasa dan bersejarah dalam menengahi berakhirnya konflik bersenjata antara Israel dan Iran. Menurutnya Trump telah mencegah "negara sponsor terorisme terbesar di dunia memperoleh senjata paling mematikan di planet ini".
"Pengaruh Presiden Trump berperan penting dalam menempa kesepakatan cepat yang diyakini banyak orang mustahil," kata Carter, dikutip dari NYPost, Rabu (25/6/2025).
"Kepemimpinannya saat ini menggambarkan cita-cita yang ingin diakui oleh Penghargaan Nobel Perdamaian: mengejar perdamaian, mencegah perang, dan memajukan keharmonisan internasional," tegasnya.
"Di wilayah yang dilanda permusuhan historis dan ketidakstabilan politik, terobosan seperti itu menuntut keberanian dan kejelasan. Presiden Trump menunjukkan keduanya, menawarkan kepada dunia secercah harapan yang langka."
Senin sore waktu AS, Trump, mengumumkan gencatan senjata antara Iran dan Israel. Ia menyebut peperangan keduanya sebagai "Perang 12 Hari", dua hari setelah AS menembak tiga lokasi nuklir Iran untuk mendukung serangan Israel.
Perlu diketahui anggota parlemen nasional hingga profesor di universitas, bisa mengajukan nominasi untuk penghargaan Nobel. Trump sendiri telah menjelaskan bahwa ia tidak berharap untuk memenangkannya.
"Saya tidak akan mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian apa pun yang saya lakukan," tulis Trumpakhir pekan lalu melalui Truth Social setelah pemerintahannya menjadi negosiator kesepakatan damai antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo.
"Saya tidak akan mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian untuk ini, saya tidak akan mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian karena menghentikan Perang antara India dan Pakistan, saya tidak akan mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian karena menghentikan Perang antara Serbia dan Kosovo."
Dalam sejarah AS. Tiga presidennya yang sedang menjabat pernah memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian. Mereka antara lain Teddy Roosevelt (1906) karena menjadi penengah kesepakatan damai antara Rusia dan Jepang, lalu Woodrow Wilson (1919) dan Barack Obama (2009).
Penghargaan Nobel dianugerahkan setiap tahunnya pada 10 Desember, tanggal wafat Alfred Nobel. Ada lima jenis kategori atau bidang penghargaan yakni di bidang fisika, kimia, fisiologi atau kedokteran, sastra, dan perdamaian.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pakistan Calonkan Trump Sebagai Peraih Nobel Perdamaian