Jakarta, CNBC Indonesia — Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (18/6/2025) dibuka pada posisi Rp 16.315/US$ atau melemah 0,15%.
Sementara per pukul 9.00 WIB indeks dolar AS (DXY) mengalami pelemahan 0,1% ke angka 98,7.
Adapun pasar keuangan akan menghadapi banyak kabar-kabar genting mulai dari panasnya konflik antara Israel-Iran, defisit APBN, hingga keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed) yang akan mendorong volatilitas pasar keuangan Tanah Air hari ini.
BI menggelar Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada Selasa dan Rabu pekan ini (17-18 Juni 2025). BI diperkirakan akan menahan suku bunga.
Seperti diketahui, BI memangkas suku bunga pada Mei 2025 ke level 5,50%. Ini adalah pemangkasan pertama dalam empat bulan terakhir.
Sebelumnya, BI rate ditahan pada Februari-April 2025 di level 5,75%. Hal ini sesuai dengan proyeksi dari berbagai lembaga/institusi.
Konsensus CNBC Indonesia yang dihimpun dari 13 lembaga/institusi menunjukkan pasar berekspektasi BI akan menahan suku bunga di level 5,50%.
Sebanyak 11 lembaga memperkirakan BI akan menahan suku bunga sementara dua institusi lainnya memproyeksi BI akan memangkas suku bunga.
Sebelumnya saat BI memangkas suku bunga pada Mei 2025. Langkah tersebut sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. Ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,87% (year on year/yoy) pada kuartal I-2025.
Keputusan tersebut konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5±1%, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Belum Bertenaga, Dolar Dibuka Naik Tipis ke Rp16.350