Pemerintah Klaim Investor Asing Lirik Pasar RI, Ini Buktinya

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal, Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengungkapkan pasar global tengah meragukan kredibilitas ekonomi Amerika Serikat di tengah ketidakpastian yang terjadi. Menurutnya ketika imbal hasil treasury naik biasanya dolar AS menguat.

"Tetapi dalam tiga bulan ini terbalik, suku bunga meningkat malah dolar melemah. Artinya pasar global meragukan kredibilitas ekonomi AS saat ini," kata Febrio dalam CNBC Indonesia Economic Update 2025 di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (18/6/2025).

Ketidakpastian dan keraguan terhadap ekonomi AS juga tercermin dari pemilihan surat utang yang dibeli. Biasanya pada kondisi ini negara berkembang mengalami capital outflow atau dana asing keluar.

Namun yang terjadi di Indonesia menurutnya adalah capital inflow, atau aliran dana masuk, terutama di Surat Berharga Negara (SBN).

"Apa yang terjadi SBN 10 tahun secara year to date bukan naik, suku bunga justru turun. Artinya dari banyak pilihan, ekonomi Indonesia mendapatkan capital inflow," ungkapnya.

"Ini yang kami jaga resiliensinya, dan tetap kami komunikasikan secara reguler ke pasar," ungkapnya.

Febrio menegaskan, pemerintah secara rutin memberikan sinyal pada global bahwa Indonesia disiplin menjaga fiskal dan APBN tetap sehat. Dengan begitu APBN mampu menghadapi situasi yang tidak menentu seperti saat ini, dimana berbagai lembaga keuangan dunia mulai memangkas proyeksi pertumbuhan.

"Ketika ancaman nyata APBN harus siap untuk melakukan absorber. Kita harus menjaga APBN, agar mampu mengelola ketidakpastian agar dampaknya tidak langsung ke masyarakat," ujar Febrio.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ekonomi Global Suram di Awal 2025, KSSK Pasang Posisi Waspada

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |