Menperin Buka Peluang Impor Gas Industri, Ini Alasan dan Syaratnya

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita membuka adanya opsi impor gas industri dari luar negeri seiring masalah mahalnya gas industri di Indonesia. Namun, proses impor tersebut tidak langsung serta merta akan dilakukan, melainkan bakal lebih dulu berkomunikasi dengan beberapa Kementerian dan Lembaga lainnya (K/L).

"Ketika bersama presiden, itu sudah disampaikan catatan keputusan, apabila dianggap suplai gas nasional ngga mencukupi baik kualitas dan harga ngga sesuai dengan regulasi. Maka seharusnya HKI atau industri bisa diberikan fleksibilitas yakni mendapat sumber gas lain termasuk dari luar negeri, dengan catatan suplai gas nasional terbatas," sebut Agus, Rabu (18/6/2025).

Ia pun menegaskan pembahasan mengenai harga gas bumi tertentu (HGBT) sudah berjalan, itu pun sudah mencapai kesepakatan dengan Presiden Prabowo Subianto.

"Masalah gas ini jadi masalah klasik yang terus menerus ada dan penyelesaian ngga pernah tuntas, saya laporkan bahwa bulan-bulan utama pemerintah Prabowo sudah ditegaskan melalui Perpres bahwa HGBT dilanjutkan sehingga lebih kuat dan kesepakatan itu diambil, ngga ada dispute antara Menteri Koordinator Ekonomi, Menperin ESDM, dan Menteri Keuangan," ujar Agus.

Presiden Prabowo Subianto sudah menetapkan kelanjutan HGBT pada awal tahun ini, namun pelaksanaannya belum juga bisa diterapkan secara menyeluruh.

Jika terus berlarut, maka dikhawatirkan menjadi kesulitan bagi industri. Ia pun kerap mendapatkan banyak pertanyaan mengenai hal dasar seperti gas bumi dalam penerapannya.

"Ketika ketemu calon investor, kemudian HKI selalu ditanya gimana bisa memastikan bahwa gas itu tersedia, tapi saya akan perjuangkan itu," sebut Agus.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kedua kanan) dan Ketum HKI Akhmad Ma'ruf Maulana (kedua kiri) di Jakarta, Rabu (18/6/2025). (CNBC Indonesia/Ferry)Foto: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kedua kanan) dan Ketum HKI Akhmad Ma'ruf Maulana (kedua kiri) di Jakarta, Rabu (18/6/2025). (CNBC Indonesia/Ferry)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang (kedua kanan) dan Ketum HKI Akhmad Ma'ruf Maulana (kedua kiri) di Jakarta, Rabu (18/6/2025). (CNBC Indonesia/Ferry)


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Rp 67 Triliun Buat Gas Murah Industri, Negara Dapat Apa?

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |