Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Harga Minyak Siap-siap Melonjak

4 hours ago 1
CNBC Indonesia News Foto News

FOTO Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

24 June 2025 05:30

Panglima Angkatan Darat Iran Amir Hatami menghadiri pertemuan di Ruang Komando Perang Angkatan Darat Iran di lokasi yang dirahasiakan di Iran, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada tanggal 23 Juni 2025. (Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

Situasi di Timur Tengah memanas setelah Iran mengancam menutup Selat Hormuz, jalur penting pengiriman minyak dunia. Ancaman ini muncul usai serangan udara Amerika Serikat ke tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025). Parlemen Iran mendukung rencana itu, namun keputusan akhir masih menunggu Dewan Keamanan Nasional. (Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

Panglima Angkatan Darat Iran Amir Hatami menghadiri pertemuan di Ruang Komando Perang Angkatan Darat Iran di lokasi yang dirahasiakan di Iran, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada tanggal 23 Juni 2025. (Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

Jika benar terjadi, ini akan menjadi penutupan pertama Selat Hormuz oleh Iran sejak konflik Iran-Israel dimulai pada 1979. Selat sempit ini menghubungkan Teluk Persia dengan Laut Arab dan Samudra Hindia, serta dilalui seperlima pasokan minyak dan gas dunia. Negara seperti Arab Saudi, Irak, UEA, Qatar, Iran, dan Kuwait sangat bergantung padanya untuk ekspor minyak. (Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

Panglima Angkatan Darat Iran Amir Hatami menghadiri pertemuan di Ruang Komando Perang Angkatan Darat Iran di lokasi yang dirahasiakan di Iran, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada tanggal 23 Juni 2025. (Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

Penutupan Selat Hormuz dikhawatirkan akan berdampak besar pada stabilitas ekonomi global. Menurut data Badan Informasi Energi AS, sekitar 20 juta barel minyak mentah per hari atau sekitar 20% konsumsi global untuk melewati selat tersebut sepanjang tahun 2024. Negara-negara Barat yang dulu paling terdampak kini berbagi kerentanan dengan negara-negara Asia, termasuk China, yang menjadi pelanggan terbesar minyak Iran. (Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

Panglima Angkatan Darat Iran Amir Hatami menghadiri pertemuan di Ruang Komando Perang Angkatan Darat Iran di lokasi yang dirahasiakan di Iran, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada tanggal 23 Juni 2025. (Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

Menlu AS Marco Rubio secara terbuka meminta China mencegah Iran menutup Selat Hormuz. Dalam wawancara di Fox News, ia menyebut langkah Iran sebagai "bunuh diri ekonomi" karena bisa menghentikan ekspor minyaknya sendiri, terutama ke China. Analis menilai hal ini akan memukul pendapatan utama Iran dari sektor energi. (Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

Panglima Angkatan Darat Iran Amir Hatami menghadiri pertemuan di Ruang Komando Perang Angkatan Darat Iran di lokasi yang dirahasiakan di Iran, dalam gambar selebaran yang diperoleh pada tanggal 23 Juni 2025. (Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)

Ketegangan ini langsung memicu lonjakan harga minyak dunia. Pasar global mencatat kenaikan harga lebih dari 2% pasca serangan AS ke Iran. Firma seperti Goldman Sachs dan Rapidan Energy memperingatkan bahwa jika Selat Hormuz benar-benar ditutup dalam waktu lama, harga minyak bisa melesat di atas 100 dolar AS per barel, memicu krisis energi global yang lebih luas. (Iranian Army/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS)


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |