Indolakto Hadirkan Rain Harvesting: Menabung Air dan Energi Masa Depan

Program: Integrated Water Cycle Management: Optimizing Source to Process in Dairy Factories
Durasi 2024- sekarang
Lokasi: Pasuruan, Jawa Timur

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah tantangan krisis air dan energi dunia, PT Indolakto Indofood CBP melangkah lebih jauh dengan mengadopsi inovasi hijau yang berkelanjutan.

Lewat serangkaian proyek strategis, Indolakto berkomitmen mendukung dua tujuan besar Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu air bersih dan sanitasi (SDG 6), serta energi bersih dan terjangkau (SDG 7).

Menurut laporan IPCC 2022, sektor peternakan mengalami tekanan ganda, perubahan iklim mengurangi produktivitas susu akibat stres panas pada hewan, sementara industri ini sendiri berkontribusi pada emisi gas rumah kaca melalui metana dan jejak karbon produksi (IPCC, 2022).

Ini menciptakan kebutuhan mendesak untuk membuat rantai produksi susu yang lebih rendah emisi, lebih efisien, dan berkelanjutan.

Melihat tantangan itu, PT Indolakto, bagian dari Indofood CBP, melangkah maju dengan pendekatan yang lebih hijau.

Salah satu inisiatif utamanya adalah Auto Control SIPA (Sistem Informasi Pengelolaan Air Bawah Tanah). Dengan mengintegrasikan flow meter digital ke dalam sistem PLC, HMI, dan SCADA, Indolakto berhasil mengontrol pengambilan air tanah secara otomatis sesuai izin yang berlaku.

Lewat teknologi ini, pengambilan air tidak lagi bergantung pada manualitas manusia, melainkan berbasis data real-time. Hasilnya, pengambilan air tanah lebih terukur, mengurangi potensi penalti atas pelanggaran, serta menjaga keberlanjutan sumber air untuk masa depan.

Secara paralel, perusahaan telah meluncurkan program Rain Harvesting.

Program ini merupakan sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mengumpulkan air hujan guna keperluan domestik di dalam pabrik, seperti untuk menyiram tanaman dan menyiram toilet. Air hujan yang sebelumnya terbuang kini dimanfaatkan, memberikan solusi nyata dan berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan terhadap sumber air tanah.

Di lini produksi, Indolakto mengoptimalkan proses CIP (Clean In Place), yaitu pencucian alat-alat produksi tanpa pembongkaran.

Dengan memasang sensor Turbidity dan Conductivity yang terintegrasi ke dalam sistem kontrol otomatis, proses pembersihan kini jauh lebih presisi. Air dan listrik yang digunakan tidak lagi berdasarkan perkiraan waktu semata, melainkan berdasarkan kondisi kebersihan aktual alat, menghasilkan efisiensi yang signifikan.

Inovasi berlanjut di area pendinginan pabrik melalui optimalisasi penggunaan ice water compressor. Indolakto memetakan kebutuhan aktual pendinginan di seluruh lini produksi dibandingkan dengan kapasitas unit chiller.

Hasilnya, operasional chiller dapat disesuaikan dengan kebutuhan riil, bukan berdasarkan asumsi, sehingga konsumsi listrik dan air bisa ditekan secara optimal.

Dampak Nyata untuk Lingkungan dan Masa Depan

Keempat proyek ini menghasilkan dampak nyata yang terukur:

● Auto Control SIPA berhasil mengurangi konsumsi air hingga 1%.

● Rain Harvesting juga menyumbang pengurangan konsumsi air sebesar 1%.

● CIP Optimization bahkan mampu memangkas penggunaan air sebesar 3% sekaligus menghemat energi listrik.

● Optimalisasi Ice Water Compressor berkontribusi menurunkan konsumsi listrik sebesar 3%.

Melalui langkah-langkah kecil yang terukur ini, PT Indolakto menunjukkan bahwa menjaga bumi tidak harus menunggu perubahan besar.

Dari setiap tetes air yang diselamatkan, hingga setiap kilowatt listrik yang dihemat, Indolakto membuktikan bahwa masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan dimulai dari inovasi hari ini.

Komitmen besar PT Indolakto Indofood dalam menerapkan keberlanjutan dan efisiensi energi serta air dianugerahi Sustainability Award oleh Endress+Hauser Indonesia dalam acara Sustainability Recognition Forum 2025 pada 8 Mei 2025.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)