IHSG Naik 1,21%, Sektor Properti Tiba-Tiba Terbang

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari ini, Selasa (24/6/2025) dengan kenaikan 1,21%, setelah sebelumnya turun 1,74%.

Indeks naik 82 poin ke level 6.869,17. Sepanjang hari indeks bertengger di rentang 6.852,11–6.924,97. Sebanyak 470 saham naik, 179 turun, dan 311 tidak bergerak. 

Nilai transaksi hari ini mencapai Rp 11,9 triliun yang melibatkan 20,36 miliar dalam 1,21 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun ikut terkerek naik menjadi Rp 12,05 triliun. 

Mengutip Refinitiv, sektor properti terbang tinggi atau 4,86%. Lalu diikuti oleh bahan baku (2,35%), kesehatan (2,2%), dan konsumer non-primer (1,98%). 

Adapun saham raksasa properti PANI menjadi salah satu penggerak utama IHSG hari ini. Emiten milik Sugianto Kusuma atau Aguan ini naik 7,27% dan berkontribusi 3,33 indeks poin. 

Selain itu, saham yang menjadi penggerak utama adalah perbankan. BBCA menyumbang 10,22 indeks poin, BMRI 9,25 indeks poin, BBRI 9,18 indeks poin, dan BBNI 2,88 indeks poin. 

Adapun sebagai catatan, sejak perang Israel-Iran memanas pada 13 Juni 2025 sampai kemarin Senin (23/6/2025) IHSG sudah terkontraksi sekitar 6,20%, kemudian hari ini mulai rebound kencang dan memulihkan sebagian koreksi tersebut.

IHSG hijau seiring dengan AS yang mengumumkan gencatan senjata. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba-tiba mengumumkan gencatan senjata Israel dan Iran. Ia mengumumkan hal ini di platform media sosial miliknya Truth Social, Senin sore waktu AS atau Selasa (24/6/2025) waktu subuh RI.

Akan tetapi ketegangan kembali memuncak antara Israel dan Iran, Selasa (24/6/2025). Beberapa saat setelah keduanya berada dalam gencatan senjata yang diumumkan AS, Israel kembali menyerang Iran dengan dalih bahwa negara itu telah melontarkan serangan terlebih dahulu.

Mengutip Al Jazeera, Iran secara tegas membantah telah menembakkan rudal ke Israel. Hal ini berbeda dengan klaim Israel yang menyebut Negeri Persia itu telah menembakan rudal ke negaranya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya telah mengungkapkan bahwa Israel menyetujui proposal Presiden Trump untuk menghentikan permusuhan setelah "seluruh tujuan operasi tercapai," termasuk menghilangkan "dua ancaman eksistensial langsung - baik dalam ranah nuklir maupun rudal balistik."

Di sisi lain, Pemerintah Iran telah berjanji menghentikan serangan bila Israel dan AS tidak menyerang negara itu setelah pukul 04.00 pagi waktu Iran.

Namun, peluncuran rudal yang dilakukan Iran pada Selasa pagi dianggap Israel sebagai pelanggaran serius terhadap perjanjian tersebut, yang langsung memicu perintah serangan balasan dari Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz.

Israel bahkan melaporkan bahwa setidaknya tiga orang tewas dan delapan lainnya terluka dalam serangan rudal terbaru yang menghantam bagian selatan negara itu pada Selasa pagi. Bangunan tempat tinggal di Israel selatan mengalami kerusakan parah, dan sirene peringatan terdengar di seluruh negeri selama hampir dua jam.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Mencekam, Potret Bursa Efek Indonesia Saat IHSG Ambruk 6,12%

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |