DBS Indonesia Punya Kredit Tanpa Jaminan Rp 24 M Buat UMKM

5 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank DBS Indonesia mengalokasikan pendanaan senilai S$2 juta atau sekitar Rp24 miliar melalui skema blended finance, solusi pendanaan tanpa jaminan. Ini sebagai bentuk upaya untuk mendorong akses pembiayaan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

Mengacu pada data dari Pusat Investasi Pemerintah (PIP Kemenkeu) per Oktober 2024, dari sekitar 65 juta UMKM di Indonesia, sekitar 44 juta di antaranya belum memiliki akses ke pembiayaan formal. Kendati menyimpan potensi besar, tetapi pelaku UMKM memiliki banyak tantangan. Salah satu tantangan itu adalah legalitas usaha dan akses pembiayaan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya solusi pendanaan yang inovatif.

Penerima blended finance pertama dari Bank DBS Indonesia adalah Adena Coffee, sebuah wirausaha sosial yang fokus pada produksi dan pengelolaan kopi secara berkelanjutan. Pendanaan ini akan mereka gunakan untuk memperkuat dan memperluas dampaknya. Sebelumnya, Adena Coffee telah menerima dana hibah dari program DBS Foundation Grant Program 2024.

Executive Director, Head of SME Banking, Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Angela Thenaria mengatakan skema blended finance merupakan kombinasi antara dana hibah dan pembiayaan lunak. Skema itu dilakukan untuk mengatasi kesenjangan akses permodalan yang kerap menghambat pertumbuhan wirausaha sosial di Tanah Air.

"Skema blended finance hadir sebagai solusi konkret, dengan memperkecil risiko bagi perbankan dan mendorong terciptanya pertumbuhan yang berkelanjutan," ungkap Angela di DBS Tower, Selasa (24/6/2025).

Ia menjelaskan skema blended finance ini didukung oleh proses seleksi yang ketat, termasuk uji kelayakan menyeluruh saat penerima dana hibah mengikuti DBS Foundation Grant Program. Bank DBS Indonesia juga memastikan adanya pemantauan berkala serta transparansi dalam setiap tahap pencapaian milestone.

Pada kesempatan yang sama, Founder and CEO of Adena Coffee Abyatar mengatakan dukungan pembiayaan tersebut juga memberikan pihaknya ruang untuk terus berkembang, agar dapat menghadirkan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya kelompok petani kopi.

Untuk diketahui, Adena Coffee berawal sebagai proyek komunitas yang didorong oleh passion. Kini, Adena Coffee telah bekerja dengan lebih dari 2.000 petani kopi, di lebih dari 30 desa. Produsen biji kopi itu juga telah berhasil mengekspor biji kopi hasil petani lokal ke Jepang, Prancis, dan Amerika Serikat.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |