Eks Kader PDIP Ngaku Diberi Tugas Lobi Riezky agar Mundur demi Harun Masiku

5 hours ago 2

Jakarta -

Mantan kader PDIP Saeful Bahri mengakui dirinya sempat menemui mantan anggota DPR RI Fraksi PDIP Riezky Aprilia di Singapura dan memintanya mundur dari kontestasi Pemilu 2019. Saeful mengatakan hasil pertemuan itu telah dilaporkan kepada Hasto Kristiyanto.

Hal itu disampaikan Saeful Bahri saat menjadi saksi dalam sidang dugaan suap pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR untuk Harun Masiku dan perintangan penyidikan dengan terdakwa Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (22/5/2025). Mulanya, jaksa mendalami terkait pertemuan Saeful dengan Riezky.

Saeful mengatakan saat itu situasi kurang kondusif. Dia bersama Donny Tri Istiqomah lalu memikirkan cara lain agar keputusan partai dapat terlaksana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mulai lihat ada indikasi ini nggak mudah barang ini, karena situasi KPU sendiri dan telanjur sudah ada putusan. Maka kemudian kita cari alternatif paralel, kemudian Donny mau nemuin Riezky untuk minta mundur, kebetulan saat itu Riezky lagi di Singapura," kata Saeful.

Namun saat itu Donny tak bisa menemui Riezky di Singapura. Kemudian, kata Saeful, Dony meminta dirinya menemui Riezky.

"Terkait dengan ini, apa yang disampaikan Donny ke Saksi untuk temui Riezky?" tanya jaksa.

"Dikasih misi supaya Riezky mau mundur dari kontestasi," jawab Saeful.

Saeful mengaku belum saling mengenal dengan Riezky menjelang pertemuan tersebut. Meski begitu, Saeful tetap berkomunikasi dengan Riezky bahwa dirinya akan menemui Riezky.

Saeful menjelaskan pertemuan itu lalu berlangsung di hotel tempatnya menginap. Saeful lalu menjelaskan kepada Riezky tujuannya meminta untuk bertemu.

"Apa yang waktu itu Saksi sampaikan ke Riezky terkait dengan misi yang dibawa ke Singapura?" tanya jaksa.

"Saya sampaikan bahwa ada poin pertama, ada perintah partai, kedua saya ditugasi, ketiga konfirmasi, dia kan nggak langsung percaya sama saya karena nggak pernah ketemu. Saya jelaskan saya diperbantukan untuk tugas ini, terus kemudian saya konfirmasi ke Donny," jawab Saeful.

Saeful mengatakan Riezky sempat tidak percaya kepadanya. Namun kemudian Saeful menghubungi Donny dan meminta Donny menjelaskan kepada Riezky.

"Waktu menghubungi Donny, apa yang disampaikan Donny ke Riezky?" tanya jaksa.

"Bahwa ada Saeful. Kami ditugasi oleh Pak Sekjen untuk mengurus urusan PAW Harun Masiku," jawab Saeful.

"Donny sampaikan bahwa Pak Saeful ditugasi oleh Sekjen untuk mengurusi PAW Harun? Permintaannya apa ke Riezky?" tanya jaksa.

"Saya ceritakan kronologi, kondisi, bahwa ada satu hal, saya lihat di partai ini ada istilah tegak lurus terhadap keputusan, DPP sudah putuskan ini, siapa pun yang diputuskan sebagai kader punya kewajiban untuk menjalankan. Jadi salah satu cara terbaik supaya ini kondusif ya ini diminta mundur," jelas Saeful.

"Intinya, Saksi menyampaikan meminta Riezky mundur?" tanya jaksa.

"Intinya itu, saya lobi secara baik-baik, supaya dia punya kesadaran bahwa keputusan partai itu lebih tinggi dibanding kepentingan dirinya. Saya tuntut dia untuk melaksanakan moral dia sebagai kader," jawab Saeful.

Namun Saeful mengatakan saat itu Riezky secara tegas menolak permintaan tersebut. Dia mengatakan Riezky bersedia mundur jika Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memerintahkan secara langsung.

"Dia nggak mau, dia bilang okelah kalau kepengurusan partai, satu saya minta Ibu Mega langsung yang minta, baru saya mundur," jelas Saeful.

Saeful mengatakan pertemuan itu pun tak menghasilkan keputusan. Dia kemudian melaporkan hasil pertemuan itu kepada Donny dan Hasto.

"Saksi pulang, lapor ke siapa soal pertemuan dengan Riezky?" tanya jaksa.

"Ketemu Donny," jawab Saeful.

"Ada lapor ke Terdakwa?" tanya jaksa.

"Saya awal keberangkatan sudah lapor. Saya mau ke Singapura, kemudian ke Riezky, ke Donny, ke Harun," jawab Saeful.

"Respons Terdakwa?" tanya jaksa.

"Saya lupa jawabannya, beliau tidak jawab, ya beliau oke," sambung Saeful.

Selanjutnya....

Hasto merupakan terdakwa kasus dugaan merintangi penyidikan kasus dugaan suap dengan tersangka Harun Masiku. Hasto disebut menghalangi KPK menangkap Harun Masiku, yang jadi buron sejak 2020.

Hasto disebut memerintahkan Harun Masiku merendam handphone agar tak terlacak KPK saat operasi tangkap tangan (OTT) pada 8 Januari 2020. Hasto juga disebut memerintahkan Harun Masiku stand by di kantor DPP PDIP agar tak terlacak KPK.

Hasto juga disebut memerintahkan anak buahnya menenggelamkan ponselnya menjelang diperiksa KPK. Perbuatan Hasto itu disebut membuat Harun Masiku belum tertangkap hingga saat ini.

Jaksa juga mendakwa Hasto menyuap mantan komisioner KPU Wahyu Setiawan Rp 600 juta. Jaksa mengatakan suap itu diberikan agar Wahyu Setiawan mengurus penetapan pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024 Harun Masiku.

Hasto didakwa memberi suap bersama-sama orang kepercayaannya, Donny Tri Istiqomah dan Saeful Bahri, kemudian juga Harun Masiku. Donny saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka, lalu Saeful Bahri telah divonis bersalah dan Harun Masiku masih menjadi buron.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |