Jakarta, CNBC Indonesia - Penulis buku keuangan terkenal, Robert Kiyosaki terus menekankan pentingnya pendapatan pasif untuk mencapai kemandirian finansial. Ia menyarankan untuk membangun beberapa aliran pendapatan untuk keluar dari siklus "perlombaan tikus" dan menciptakan kekayaan jangka panjang.
Bagi penulis buku "Rich Dad, Poor Dad" itu, pendapatan pasif merupakan inti dari filosofi pembangunan kekayaan. Tidak seperti pendapatan aktif, yang membutuhkan waktu dan usaha terus-menerus, pendapatan pasif terus mengalir bahkan saat seseorang tidak bekerja secara aktif.
Kiyosaki menguraikan enam aset utama yang dapat menciptakan aliran pendapatan yang beragam, yang disebut dapat bekerja untuk investor sepanjang waktu.
Mengutip Next Trader U, berikut enam aset pendapatan pasif ala Kiyosaki:
1. Real Estat
Properti sewa menyediakan arus kas yang konsisten dan apresiasi jangka panjang. Di samping itu, real estat komersial dan REIT (Real Estate Investment Trusts) menawarkan opsi alternatif bagi investor. Para investor dapat memanfaatkan hipotek (mortgage) untuk memperluas kepemilikan properti dengan modal minimal.
2. Saham Yang Rutin Bagi Dividen
Kiyosaki menyukai "dividen aristrokrat" alias perusahaan dengan pembayaran dividen rutin yang meningkat selama 25+ tahun. Ia menyarankn untuk diversifikasi dan investasikan kembali dividen untuk membangun kekayaan.
3. Kepemilikan Bisnis
Menurut warga AS berkebangsaan Jepang itu, kekayaan dapat dibangun dengan memiliki bisnis yang berjalan secara independen dari keterlibatan harian kita. Hal ini diwujudkan dengan membangun sistem dan tim untuk mengotomatiskan operasi. Bisnis yang dimaksud dapat berupa toko daring, waralaba, atau model berlangganan.
4. Kekayaan Intelektual
Membuat aset seperti buku, kursus, atau perangkat lunak yang menghasilkan royalti atau pendapatan lisensi. Kiyosaki memanfaatkan IP (intellectual property) miliknya sendiri (buku dan gim) untuk menghasilkan pendapatan pasif.
5. Aset Kertas
Termasuk obligasi, surat utang, dan sekuritas lain yang menghasilkan pendapatan tetap. Dalam hal ini, memerlukan literasi keuangan yang kuat untuk mengelola risiko dan imbal hasil.
6. Strategi Covered Call Options
Strategi covered call adalah strategi opsi di mana seorang investor memiliki saham yang menjadi dasar (sebagai jaminan) dan menjual opsi beli (call option) terhadap saham tersebut. Tujuannya adalah untuk menghasilkan pendapatan tambahan dari premi opsi dan untuk mengurangi risiko penurunan harga saham. Strategi ini umumnya dianggap konservatif dan cocok untuk pasar yang cenderung sideways atau sedikit menguat.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]