Ambruk Usai Gencatan Senjata, Harga Minyak Dunia Kembali Stabil

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia- Setelah anjlok tajam dalam dua sesi sebelumnya, harga minyak dunia akhirnya menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Gencatan senjata antara Iran dan Israel yang mulai berlaku pekan ini memberi ruang bagi pasar untuk bernapas, meski kekhawatiran seputar Selat Hormuz dan cadangan minyak AS masih membayangi.

Data Refinitiv mencatat harga minyak jenis Brent pada Rabu (25/6/2025) bukul 10:10 WIB menguat di US$67,96 per barel, naik dari US$67,14 sehari sebelumnya. Sementara itu, minyak West Texas Intermediate (WTI) juga naik ke level US$65,21 per barel, setelah sempat menyentuh titik terendah sejak awal Juni.

Kenaikan ini terjadi di tengah fragile optimism pasar terhadap gencatan senjata yang dimediasi AS. Meski belum bersifat permanen, kesepakatan diam-diam antara Teheran dan Tel Aviv untuk menghentikan serangan udara telah mengurangi kekhawatiran pasar atas potensi gangguan pasokan dari kawasan Timur Tengah.

Sebelumnya, harga minyak sempat meroket hingga ke level tertinggi lima bulan pasca serangan mendadak AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada 13 Juni lalu. Namun ekspektasi akan normalisasi situasi dengan cepat pupus setelah laporan intelijen menyebut kerusakan terhadap program nuklir Iran hanya bersifat sementara.

Sementara itu, kekhawatiran atas potensi gangguan di Selat Hormuz-jalur laut vital yang dilalui hampir 20% konsumsi minyak dunia-turut menjadi pemicu volatilitas harga dalam dua pekan terakhir. Kini, dengan situasi yang agak mereda, investor mulai kembali fokus pada fundamental: data cadangan minyak dan permintaan dalam negeri AS.

Laporan American Petroleum Institute (API) memperkirakan penurunan signifikan cadangan minyak mentah AS sebesar 4,23 juta barel dalam pekan yang berakhir 20 Juni 2025. Jika data resmi pemerintah yang dirilis nanti malam mengonfirmasi temuan ini, maka rebound harga bisa berlanjut.

Ketergantungan dunia terhadap kawasan Timur Tengah membuat setiap percikan konflik memiliki dampak langsung terhadap harga energi global.

CNBC Indonesia


(emb/emb)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Efek Tarif Trump, Harga Minyak Dunia Rontok

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |