Daftar 50 Negara Termiskin di Dunia, Ada Indonesia?

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia- Sejumlah negara masih berjuang keras untuk keluar dari kemiskinan. 

Saat sebagian negara berlomba menembus orbit digital dan ekonomi hijau, sebagian lainnya masih tertatih menata napas pertumbuhan, dengan angka pendapatan yang bahkan tak cukup untuk membeli ponsel pintar seharga gaji bulanan.

Dalam laporan terbaru Dana Moneter Internasional (IMF) yang diolah oleh Visual Capitalist, sebanyak 50 negara dinyatakan sebagai yang termiskin di dunia berdasarkan GDP per kapita tahun 2025.

Ukuran ini mencerminkan nilai ekonomi rata-rata yang dihasilkan per orang per tahun. Hasilnya sungguh kontras. South Sudan berada di posisi terbawah dengan hanya US$251 per kapita, sementara rerata dunia kini mencapai US$14.213. Artinya, satu warga dunia termiskin hanya 'menghasilkan' 1,7% dari rata-rata global.

Kawasan Sub-Sahara Afrika mendominasi daftar dengan sangat telak-mewakili 70% dari daftar ini. Negara seperti Burundi, Niger, Malawi, dan Liberia tetap bergelut dalam perangkap stagnasi ekonomi. Konflik internal, lemahnya institusi, serta ketergantungan pada sektor primer membuat banyak negara di Afrika sulit lepas dari status berpendapatan rendah, meski populasi mudanya tumbuh pesat.

Namun bukan hanya Afrika. Asia juga menyumbang daftar panjang negara dengan PDB per kapita rendah. Negara-negara seperti Myanmar (US$1.200), Tajikistan (US$1.400), Nepal dan Timor Leste (US$1.500), serta Bangladesh dan Kyrgyzstan (US$2.700) menandakan bahwa kawasan ini belum sepenuhnya merasakan buah pertumbuhan ekonomi yang merata.

Masing-masing menghadapi dinamika lokal yang kompleks mulai dari instabilitas politik, krisis iklim, hingga beban hutang luar negeri.

Bahkan India, ekonomi keempat terbesar di dunia berdasarkan total PDB, berada di posisi ke-50 sebagai negara termiskin berdasarkan GDP per kapita, yaitu US$2.900.

Ini menunjukkan ketimpangan akut antara kekuatan ekonomi nasional dengan daya beli individu. Sebuah realitas yang menggambarkan bagaimana angka-angka makroekonomi kerap menutupi celah ketimpangan yang menganga di level masyarakat.

Sementara itu, negara-negara Pasifik seperti Kiribati dan Kepulauan Solomon, meski jarang menjadi sorotan, juga hadir dalam daftar. Keterpencilan geografis, skala ekonomi yang kecil, serta ketergantungan pada bantuan luar membuat pembangunan ekonomi mereka berjalan lamban. Meski kecil, nasib mereka menyuarakan satu hal besar, ketidakadilan sistemik global masih hidup dan terus bekerja.

Bagaimana dengan Indonesia?
PDB per kapita Indonesia pada 2024 mencapai Rp78,62 juta atau setara dengan US $ 4.960,33. Dalam klasifikasi Bank Dunia, RI masuk dalam kelompok negara menengah bawah. 
Berikut klasifikasi negara berdasarkan PDB per kapita menurut Bank Dunia:
1. 
Negara Berpendapatan Rendah 2. Negara Berpendapatan Menengah Bawah $1.136 - $4.465
3. Negara Berpendapatan Menengah Atas $4.466 - $13.845
4. Negara Berpendapatan Tinggi > $13.845

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(emb/emb)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |