Jakarta, CNBC Indonesia - Bukan rahasia, Presiden Amerika Serikat Donald Trump bukan penggemar Harvard. Akan tetapi apda 2025, ketidaksukaan itu berubah menjadi serangan sistematis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dalam waktu kurang dari lima bulan, Harvard telah kehilangan ratusan juta dolar dana federal, izin menerima mahasiswa asing nyaris dicabut, dan status lembaga bebas pajaknya di ujung tanduk.
Pemerintahan Trump menuduh Harvard bias ideologis, menyuburkan budaya liberal, dan membiarkan antisemitisme berkembang di kampus. Tapi Harvard menolak tunduk, bahkan memilih jalur litigasi.
Selain pertempuran hukum hasil lainnya juga konfrontasi yang mempertaruhkan citra global Amerika Serikat sebagai pusat ilmu pengetahuan bebas dan independen.
Bukan cuma karena nama besarnya. Harvard adalah lembaga simbolik. Ia adalah manifestasi soft power AS kampus ini bukan hanya mencetak lulusan hebat, tapi juga menyebarkan nilai demokrasi dan kebebasan berpikir. Lebih dari 27% mahasiswanya berasal dari luar negeri dan banyak dari mereka menjadi elite di negaranya masing-masing.
Serangan terhadap Harvard adalah sinyal yang lebih luas. Trump sedang menguji ulang batas antara negara dan kampus, antara kekuasaan dan independensi intelektual. Harvard bukan satu-satunya sasaran, tapi menjadi yang paling frontal menolak tunduk.
Tindakan Trump tidak hanya berdampak finansial. Data dari Association of International Educators menunjukkan bahwa mahasiswa asing menyumbang US$43,8 miliar ke ekonomi AS dan menciptakan 378.000 pekerjaan selama tahun akademik 2023-2024. Harvard menjadi magnet utama dalam sirkuit global ini.
Mengganggu ekosistem ini bukan hanya bunuh diri ekonomi, tapi juga pukulan terhadap reputasi global AS. Dalam banyak kasus, lulusan universitas elite AS justru kembali ke negara asalnya dan membangun demokrasi, ekonomi, dan sistem hukum di sana. Harvard menghasilkan diplomat, teknokrat, hingga peraih Nobel. Menghapus mereka dari ekosistem AS justru memutus jalur diplomasi non-militer paling efektif Amerika.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(emb/emb)