Jakarta -
Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) melaporkan ada 580 WNI di Iran dan Israel. PKS meminta pemerintah segera menyiapkan skenario evakuasi.
"Kita harus punya skenario evakuasi darurat yang realistis jika situasi memburuk. Sekecil apapun sinyal peningkatan eskalasi, harus direspons cepat demi keselamatan WNI," ujar Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini, kepada wartawan, Kamis (19/6/2025).
PKS mendesak pemerintah untuk mengaktifkan seluruh jalur diplomatik dan kemanusiaan guna memastikan keselamatan WNI. Langkah utama tentu memperkuat komunikasi intensif dengan Kedutaan Besar RI di Teheran, serta KBRI dan KJRI terdekat dengan Israel seperti Mesir (Kairo).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jazuli mengusulkan sejumlah langkah taktis bagi pemerintah. Salah satunya peningkatan status kewaspadaan dan penyesuaian tingkat travel warning ke wilayah-wilayah terdampak.
"Mengaktifkan mekanisme crisis center di KBRI setempat atau negara berbatasan, termasuk penyusunan peta lokasi dan identitas WNI yang tersebar," tutur Jazuli.
Kemudian, Jazuli menyarankan komunikasi intensif antara KBRI dan seluruh WNI untuk memastikan para WNI mendapatkan update informasi keamanan. Selain itu, pemerintah bisa menjalin koordinasi lintas negara dengan organisasi internasional PBB untuk akses kemanusiaan.
"Di dalam negeri tentu perlu dilakukan koordinasi lintas lembaga, terutama dengan TNI dan BNPB, dalam hal skenario darurat untuk evakuasi cepat dan moda transportasi yang diperlukan dan disiapkan," lanjutnya.
PKS mengimbau agar segera melapor dan terus menjalin komunikasi aktif dengan KBRI/KJRI setempat, menghindari lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi target militer, menyiapkan dokumen penting dan perlengkapan darurat, serta mengikuti arahan resmi dari perwakilan RI.
"Perang Israel dan Iran semakin eskalatif dan menyasar kota-kota dua negara. Termasuk meluas ke sejumlah negara tetangga. Korban sudah banyak berjatuhan dan bisa menyasar siapa saja termasuk WNI kita. Negara harus hadir penuh dan memastikan tak satu pun nyawa WNI melayang karena kelalaian kita dalam bertindak cepat," pungkasnya.
(isa/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini