Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah resmi menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun 2025 kepada jutaan pekerja atau buruh di seluruh Indonesia. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyampaikan apresiasi langsung kepada Presiden Prabowo Subianto atas kebijakan yang dinilai mampu meningkatkan daya beli masyarakat pekerja.
"Terima kasih kepada Bapak Presiden atas kebijakannya untuk meningkatkan daya beli buruh atau pekerja," ujar Yassierli dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Yassierli menyampaikan, Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 merupakan salah satu dari lima program dalam paket stimulus ekonomi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di triwulan II tahun 2025. Total target penerima bantuan ini mencapai 17 juta pekerja atau buruh.
"Program bantuan subsidi upah atau BSU tahun 2025 merupakan kebijakan Bapak Presiden Prabowo Subianto, (untuk) stimulus ekonomi untuk pertumbuhan ekonomi triwulan 2 tahun 2025," jelasnya.
Bantuan Subsidi Upah yang diberikan adalah sebesar Rp300 ribu per bulan selama dua bulan, dan disalurkan sekaligus, sehingga masing-masing pekerja akan menerima Rp600 ribu. Program ini diharapkan menjadi bantalan sosial sekaligus penggerak konsumsi rumah tangga.
Adapun kriteria penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahun ini mencakup WNI yang memiliki NIK, peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2025, dan menerima gaji maksimal Rp3,5 juta atau setara upah minimum. Bantuan ini tidak diberikan kepada ASN, prajurit TNI, anggota Polri, serta peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang aktif pada tahun anggaran berjalan.
Penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) dilakukan melalui bank-bank Himbara (BNI, BRI, BTN, Mandiri) serta BSI untuk wilayah Aceh. Sementara, penerima yang belum memiliki rekening bank Himbara akan menerima bantuan melalui PT Pos Indonesia.
"Sama dengan kebijakan tahun-tahun sebelumnya, kami juga mengantisipasi bagi calon penerima BSU yang tidak memiliki rekening Himbara, akan disalurkan melalui PT POS Indonesia," kata dia.
Yassierli mengungkapkan hingga 24 Juni 2025, dari 3.697.836 penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahap pertama yang telah ditetapkan, sebanyak 2.450.068 orang sudah menerima bantuan subsidi upah langsung di rekening masing-masing. Sisanya, sebanyak 1.247.768 penerima masih dalam proses penyaluran.
Sementara itu, data calon penerima tahap kedua sebanyak 4,5 juta orang telah dikirimkan oleh BPJS Ketenagakerjaan dan kini tengah melalui proses verifikasi dan validasi di Kemnaker.
Yassierli turut menyampaikan terima kasih kepada seluruh kementerian dan lembaga yang terlibat dalam penyaluran bantuan ini.
"Terima kasih juga kepada semua pihak yang sudah membantu dan kami masih dalam proses penyaluran BSU. Bapak Menko Perekonomian, Ibu Menteri Keuangan, Bapak Menteri Hukum, Bapak Mensesneg, Bapak Sekretariat Kabinet, Bapak BKN tentu beserta dengan seluruh jajarannya. Begitu juga terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan, ASABRI dan Bank Himbara serta semua pihak yang sudah membantu," ucapnya.
Ia berharap proses penyaluran BSU ini dapat diselesaikan dengan lancar dan menjangkau seluruh penerima yang memenuhi syarat. "Kami mohon dukungan dari semua pihak untuk menyelesaikan penyaluran BSU ini hingga tuntas," pungkas Yassierli.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gaya Prabowo Naiki Kereta Kuda Ikuti Parade HUT India