Harga Sayuran di Pasar Induk Naik Gila-gilaan, Penyebabnya Tak Terduga

5 hours ago 2
CNBC Indonesia News Foto News

FOTO

CNBC Indonesia/Tri Susilo, CNBC Indonesia

24 June 2025 15:48

Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat sayur dari Brebes, Jawa Tengah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat sayur dari Brebes, Jawa Tengah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat sayur dari Brebes, Jawa Tengah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Diduga karena terdampak pemberlakuan aturan soal angkutan barang yang melebihi ukuran dan muatan atau kendaraan ODOL (over dimension overloading). Harga seluruh jenis sayuran mengalami kenaikan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat sayur dari Brebes, Jawa Tengah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Seluruh sayuran segar harganya juga naik. Misalnya, daun ba­wang yang semula Rp 2.000/ons atau Rp 20.000/kg, kini naik menjadi Rp 3.000/ ons atau Rp 30.000/kg. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat sayur dari Brebes, Jawa Tengah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Seluruh jenis cabai juga naik. Misalnya, cabai ra­wit, kini /ons menjadi Rp 10.000 atau Rp 100.000/kg. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat sayur dari Brebes, Jawa Tengah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Para pedagang menyebut­, kenaikan tersebut terjadi aki­bat adanya pembatasan angkut­an pada truk. ”Soalnya ang­kutan dibatasi. Jadi sekarang harganya dinaik­kan. Kalau tidak dinaikkan, ngangkut sayurnya sedikit, akan rugi,” ungkapnya salah satu pedagang di LOS H. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat sayur dari Brebes, Jawa Tengah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Hal yang sama diungkapkan pedagang lainnya. Ia bahkan sempat memberitahu lebih da­hulu kepada para pembeli­nya soal kenaikan harga ter­sebut. ”Kalau saya punya langganan sendiri, jadi sebelum pesan sudah saya kasih tau kalau semua naik gara-gara angkut­an dibatasi,” tuturnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat sayur dari Brebes, Jawa Tengah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Selain daun bawang beberapa jenis sayuran lainnya, seperti cabai hijau, cabai merah, labu siam, to­mat, serta kacang merah, juga tidak ada. Kalaupun ada, harganya lebih mahal. ”Ya, harganya pada naik. Alasannya, kata pedagang, ba­rang­nya hanya sedikit ka­rena tidak ada kiriman,” ujarnya. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat sayur dari Brebes, Jawa Tengah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengingatkan adanya potensi gangguan logistik pangan ke wilayah Jakarta dan Jawa Barat (Jabar). Menyusul aksi demo supir-supir truk ODOL (Over Dimension-Over Load/ kelebihan muatan dan dimensi) di berbagai daerah. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat sayur dari Brebes, Jawa Tengah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Untuk itu, kata Direktur Ketersediaan Bapanas Indra Wijayanto, diperlukan pembahasan detail untuk mengantisipasi efek domino dari persoalan aksi demo supir truk ODOL tersebut. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejumlah pekerja melakukan bongkar muat sayur dari Brebes, Jawa Tengah di Pasar Kramat Jati, Jakarta, Selasa (24/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Ada isu yang terbaru menurut kami perlu di-highlight minggu ini. Mengenai demo ODOL. Ini sudah cukup mengganggu karena beberapa asosiasi, telur maupun cabai, telah berkirim surat kepada kami, mengenai keterlambatan. Ini akan mengganggu pasokan, khususnya di Jakarta," katanya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025, Senin (23/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |