Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam babak dramatis diplomasi Timur Tengah, Qatar muncul sebagai aktor kunci yang menyelamatkan dunia dari potensi perang besar ketika berhasil menengahi gencatan senjata antara Iran dan Israel. Gencatan senjata ini mengakhiri 12 hari konflik mematikan yang nyaris menyeret kawasan ke dalam perang terbuka.
Pengumuman disampaikan langsung oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Ia menyebut peran Qatar sangat menentukan.
"Tanpa Qatar, tidak akan ada gencatan senjata ini," ujar Trump dalam wawancara dengan NBC News, menyatakan keyakinannya bahwa perdamaian ini "akan berlangsung selamanya", dimuat CNBC International, Selasa (24/6/2025).
Langkah diplomatik ini berawal dari permintaan langsung Trump kepada Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, untuk menjembatani komunikasi dengan Teheran. Trump mengatakan bahwa Israel telah menyetujui proposal penghentian serangan dan meminta bantuan Doha untuk meyakinkan pihak Iran.
Qatar merespons cepat. Perdana Menteri (PM) Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani langsung menghubungi pejabat senior Iran dan berhasil memperoleh persetujuan melalui komunikasi intensif lewat telepon, menurut laporan Reuters.
Gencatan senjata ini dirancang bertahap. Iran akan menjadi pihak pertama yang menghentikan serangan, diikuti Israel 12 jam kemudian. Jika berjalan sesuai rencana, kedua belah pihak akan sepenuhnya menghentikan permusuhan dalam 24 jam.
"Qatar memainkan peran penting sebagai jembatan kepercayaan antara dua kekuatan yang selama ini tidak memiliki saluran langsung," kata seorang diplomat regional kepada Reuters, menambahkan bahwa "tanpa Doha, proses ini tidak mungkin terjadi secepat ini".
Terobosan diplomatik ini terjadi hanya beberapa jam setelah Iran meluncurkan rudal ke pangkalan militer AS di Irak dan Qatar, termasuk Pangkalan Udara Al Udeid, markas terbesar militer AS di kawasan tersebut.
Konflik dimulai pada 13 Juni, saat Israel meluncurkan Operasi Rising Lion yang menargetkan fasilitas nuklir dan militer Iran. Iran membalas dengan Operasi True Promise 3, serangan drone dan rudal ke instalasi udara dan energi strategis Israel.
Saat situasi memanas, AS ikut campur langsung dengan menyerang tiga lokasi nuklir Iran dalam Operasi Midnight Hammer. Ini kemudian memicu balasan rudal Iran ke pangkalan AS.
(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2 Negara Arab Tiba-Tiba Satukan Kekuatan dengan Israel & AS, Ada Apa?