Muhammadiyah Mau Buka Bank, Ini Bocoran dari OJK

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bakal segera mengeluarkan izin kepada Muhammadiyah untuk mendirikan bank syariah baru. Ini sejalan dengan rencana organisasi masyarakat tersebut untuk mendirikan Bank Syariah Muhammadiyah (BSM) pada tahun ini.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengungkapkan pihaknya sedang memproses perizinan tersebut. Ia memperkirakan proses itu rampung dalam sebulan ke depan.

"Iya sudah [diproses]. Iya, kayaknya sudah mau keluar [izinnya] ini, enggak lama lagi. Mungkin sebulan ini lah, saya kira sudah keluar," ujar Dian selepas Opening BSI International Expo 2025, di Jakarta International Convention Center, Kamis, (26/6/2026).

Dian menerangkan Muhammadiyah nantinya akan terlebih dahulu mendirikan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS). Namun demikian, BPRS milik salah satu ormas tertua di Indonesia ini masih mengkaji fokus bisnisnya, apakah akan menjadi bank komersial atau model bisnis close loop alias layanan hanya terbatas pada anggota.

"Muhammadiyah itu akan mengeluarkan dulu yang namanya BPRS, nah itu akan menjadi prototype sebetulnya. Jadi apakah nanti akan bergerak ke arah bank komersial yang gede itu sedang mereka pikirkan," pungkas Dian.

Ia menguraikan Muhammadiyah sebagai organisasi memiliki keunikan tersendiri. Oleh karena itu, OJK menyerahkan kepada Muhammadiyah sepenuhnya dalam mengembangkan bank syariahnya.

Adapun Muhammadiyah berencana untuk mentransformasi salah satu Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) milik Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (Uhamka), yaitu BPRS Matahari Artha Daya di Ciputat, Tangerang Selatan untuk menjadi perusahaan cangkang. Bank itu nantinya akan menaungi BPRS lain milik Muhammadiyah akan masuk menjadi pemegang saham.

"Iya itu akan menjadi. Nah setelah itu nanti akan ditransformasi. Itu sebenarnya ganti nama dulu, terus kemudian baru yang lainnya. Nanti mudah-mudahan bisa begitu. nanti mungkin sampai bank umum juga," pungkasnya.

Sebelumnya, Muhammadiyah membidik bank syariah miliknya akan meluncur pada tahun ini.

"Jadi yang diambil itu BPRS-nya Uhamka, ditransformasi menjadi bank KBMI I dan seterusnya. Itu yang ditransformasi dan sudah disetujui oleh OJK. Satu yang diambil, bukan merger," ungkap Wakil Ketua Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata (MEBP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Mukhaer Pakkanna, usai acara Kolaborasi Strategis Muhammadiyah dan DMMX di Jakarta, Rabu (25/6/2025).

Mukhaer membeberkan bahwa PP Muhammadiyah memiliki sebanyak 17 BPRS, yang sulit untuk dilebur menjadi satu. Maka demikian, dipilih satu BPRS untuk menjadi perusahaan cangkang untuk mendirikan Bank Umum Syariah (BUS).

"BPRS Matahari Artha Daya itu yang (jadi) bank nanti, kemudian (BPRS lain) ikut gabung. Jadi BPR lain bisa memegang saham ke bank yang baru. Satu yang jadi magnet. Jadi satu itu yang ditransformasi menjadi bank. Habis itu yang lain akan masuk juga. Jadi bukan di merger, ya. Dia akan melebur," terangnya.

Namun, Mukhaer tidak dapat memastikan kapan peluncuran BSM. Ia mengatakan pihaknya sedang melakukan proses konsolidasi, termasuk untuk pemenuhan modal inti.

"Rencana mungkin tahun ini sudah datang BSM. Ini lagi konsolidasi, termasuk permodalannya, minimal Rp100 miliar untuk buku 1, habis itu baru lompat ke buku 4 untuk bank umum," ungkapnya.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Total Aset Bank Syariah Naik 9,88% pada 2024, Market Share Naik Tipis

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |