Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah mengevaluasi potensi kerja sama untuk mengimpor minyak dan gas dari Rusia. Hal ini dalam rangka untuk mengamankan pasokan dalam negeri di tengah ketidakpastian global yang masih berlangsung, termasuk ketegangan di Timur Tengah.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengakui bahwa proses negosiasi masih berlangsung hingga kini.
"Jadi itu akan dievaluasi. Jadi ini untuk peningkatan impor dari banyak negara. Ya kita lihat pertimbangannya, ini ketersediaan secara berkesinambungan itu yang pertama," katanya ditemui di lapangan Banyuurip, Bojonegoro Kamis (26/6/2025).
Selain itu pemerintah juga bakal mempertimbangkan faktor lainnya sebelum mengambil minyak dan LNG dari Rusia. "Yang kedua ini dari sisi harga. Yang ketiga ini kesesuaian dengan kilang kita di dalam negeri," sebut Yuliot.
Meski demikian Ia belum bisa menyampaikan apakah spesifikasi dan harga minyak lebih cocok di Rusia. Perlu kajian matang sebelum akhirnya diputuskan. "Enggak, ini lagi dipelajari. Karena setiap lapangan itu berbeda spesifikasinya," sebut Yuliot.
Sehingga Ia pun belum bisa mengungkapkan kapan realisasinya bakal dilakukan. "Untuk LNG ya kita upayakan optimalisasi produksi di dalam negeri," ujarnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]