Terbaru! Perkembangan Negosiasi Dagang AS-RI, Airlangga Buka-bukaan

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat sudah berulang kali melakukan pertukaran dokumen negosiasi tarif dagang, menjelang batas akhir negosiasi yang jatuh pada 8 Juli 2025, atau 90 hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pengenaan tarif resiprokal kepada negara-negara mitra dagang utamanya pada awal April 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun sudah mengadakan pertemuan beberapa kali dengan Menteri Keungan AS Kenneth Homer Bessent dan Duta Besar United States Trade Representative untuk membahas dokumen negosiasi tarif itu. Teranyar, pertemuan dilakukan secara virtual kemarin.

Airlangga mengatakan, selama pertemuan dan beberapa kali pertukaran dokumen negosiasi tarif itu, pemerintah Amerika Serikat tidak mengajukan tambahan permintaan terhadap Indonesia. Permintaan utama pemerintah AS saat mengenakan tarif resiprokal 32% ke Indonesia sebatas menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara.

"Tidak (ada permintaan baru dari AS), dan kemarin sudah disampaikan, menurut mereka (dokumen negosiasi RI ke AS) cukup merepresentasi keinginan Amerika," kata Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (26/6/2025).

Dengan catatan positif itu, Airlangga mengatakan, pemerintah Indonesia kini sifatnya tinggal menunggu keputusan Presiden AS Donald Trump terkait kerja sama perdagangannya ke depan. Namun, ia optimistis Trump tetap akan menjalin hubungan dagang yang sehat dengan Indonesia.

"Tetapi dari pembicaraan kemarin cukup positif. Jadi sebetulnya kan kita sudah beberapa kali tukar dokumen dengan USTR dan juga Commerce Secretary Howard Lutnick juga sudah berbicara juga," tegas Airlangga.

Apalagi, Airlangga melanjutkan, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Prabowo Subianto telah mengadakan pembicaraan khusus pada pekan lalu terkait negosiasi tarif itu. Namun, ia enggan mengungkapkan secara rinci isi pembicaraan, termasuk lokasi dan tanggal tepatnya.

"Jadi sebetulnya kita sudah bicara antar menteri dan antar Presiden sudah bicara. Kita tunggu perkembangan selanjutnya saja," papar Airlangga.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Rayu Trump, RI Dorong Perusahaan Merah Putih Investasi di AS

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |